Investasi saham luar negeri semakin dilirik oleh investor Indonesia. Salah satu saham yang paling populer dan menarik perhatian adalah saham Apple. Perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat ini dikenal dengan inovasinya yang konsisten, serta punya brand yang sangat kuat secara global. Tapi, gimana sih sebenarnya cara beli saham Apple? Dan apakah sekarang waktu yang tepat mengingat kondisi bursa saham sedang goyang karena isu geopolitik dan kebijakan ekonomi?
Di artikel ini, kita akan bahas semuanya, mulai dari keuntungan, risiko, hingga cara mulai investasi saham Apple dari Indonesia.
Saham Apple (kode: AAPL) adalah saham milik Apple Inc., salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia. Apple dikenal lewat produk-produk seperti iPhone, iPad, MacBook, dan layanan digital seperti iCloud dan App Store. Saham Apple diperdagangkan di NASDAQ, salah satu bursa saham utama di Amerika Serikat.
Sejak IPO pada 1980, saham Apple terus mengalami kenaikan yang signifikan. Bahkan, Apple sempat menjadi perusahaan pertama yang mencapai valuasi USD 3 triliun.
Berikut beberapa alasan kenapa banyak orang tertarik membeli saham Apple, termasuk dari luar Amerika:
Apple adalah perusahaan dengan reputasi yang hampir tak tertandingi dalam hal inovasi dan loyalitas pelanggan. Mereka secara konsisten merilis produk yang sukses di pasar, dengan ekosistem yang saling terkoneksi (iPhone, iOS, Mac, Apple Watch, dan layanan lainnya).
Kekuatan brand ini bikin Apple mampu mempertahankan harga premium untuk produknya tanpa kehilangan pelanggan. Ini jadi pondasi keuangan yang stabil dan menarik untuk investor jangka panjang.
Apple dikenal memiliki neraca keuangan yang sangat sehat. Pendapatan dan labanya terus tumbuh setiap tahun. Bahkan di tengah gejolak pasar, Apple masih mencatatkan pertumbuhan penjualan, terutama dari sektor layanan digital mereka yang terus berkembang.
Mereka juga punya cadangan kas yang besar, yang memungkinkan fleksibilitas untuk mengembangkan produk baru atau melakukan pembelian kembali saham (buyback), yang menguntungkan investor.
Meskipun dikenal sebagai growth stock, Apple juga rutin membagikan dividen kepada pemegang sahamnya. Dividen Apple memang tidak sebesar perusahaan utility atau consumer goods, tapi tetap memberikan nilai tambah bagi pemegang saham jangka panjang.
Apple nggak pernah berhenti berinovasi. Dari perangkat keras ke layanan digital, hingga ekspansi ke sektor kesehatan dan otomotif, Apple punya banyak potensi pertumbuhan ke depan. Bahkan rumor tentang Apple Car dan augmented reality (AR) device terus mendorong antusiasme pasar.
Walau saat ini pasar saham dunia sedang lesu, termasuk karena ketegangan dagang dan isu tarif ekspor sejak masa pemerintahan Trump kembali mencuat, Apple tetap dianggap sebagai salah satu saham defensif di sektor teknologi. Artinya, ketika banyak saham teknologi lain anjlok, Apple biasanya masih bisa bertahan lebih baik.
Dengan kata lain, kalau kamu cari saham luar negeri yang relatif stabil dan punya rekam jejak jangka panjang, Apple adalah salah satu pilihan utama.
Beli saham Apple dari Indonesia sekarang sudah nggak sesulit dulu. Kamu bisa beli melalui broker lokal yang menyediakan akses ke bursa luar negeri, atau langsung lewat aplikasi internasional. Berikut langkah-langkah umumnya:
Meski menjanjikan, investasi saham Apple tetap punya risiko:
Investasi saham luar negeri, apalagi saham sebesar Apple, tentu menggiurkan. Tapi jangan buru-buru. Berikut beberapa tips penting yang bisa kamu jadikan panduan sebelum membeli saham Apple:
1. Pastikan Kondisi Keuangan Pribadi Sudah Aman
Sebelum mulai berinvestasi, utamakan kestabilan finansial. Artinya:
Saham Apple tetaplah saham, risikonya tinggi dan nilainya bisa naik turun. Jangan sampai uang yang seharusnya untuk kebutuhan penting kamu taruh di instrumen berisiko.
2. Gunakan Platform yang Resmi dan Terpercaya
Pilih aplikasi atau broker internasional yang sudah diregulasi oleh otoritas keuangan dunia, seperti SEC (AS), FCA (UK), atau ASIC (Australia). Beberapa pilihan populer yang umum digunakan investor Indonesia:
Hindari menggunakan platform tidak jelas yang belum punya izin resmi karena risikonya tinggi, terutama terkait keamanan dana.
3. Diversifikasi Investasi
Jangan cuma beli satu saham, bahkan meski itu saham Apple. Diversifikasi adalah kunci. Artinya, sebaiknya kamu juga memiliki:
Dengan diversifikasi, kamu bisa meminimalkan risiko jika harga saham Apple turun.
4. Pahami Risiko Kurs
Karena saham Apple diperdagangkan dalam dolar AS, maka keuntunganmu juga akan dipengaruhi oleh nilai tukar USD ke IDR. Kalau dolar melemah saat kamu menjual, nilai keuntungannya bisa berkurang saat dikonversi ke rupiah.
Solusinya? Ikuti perkembangan nilai tukar dan pertimbangkan juga untuk memiliki rekening valas (USD) untuk menyimpan hasil investasimu.
5. Pelajari Fundamental Apple Secara Berkala
Meski Apple adalah perusahaan besar, bukan berarti kamu bisa cuek. Luangkan waktu untuk:
Dengan begitu, keputusan investasimu bukan hanya berdasarkan "brand besar", tapi juga informasi aktual dan terukur.
6. Gunakan Strategi Dollar Cost Averaging (DCA)
Kalau kamu nggak yakin kapan waktu terbaik untuk beli, coba strategi DCA. Artinya, kamu beli saham Apple secara berkala (misalnya setiap bulan) dengan jumlah tetap.
Strategi ini cocok buat pemula karena membantu mengurangi risiko beli di harga puncak. Kamu juga lebih disiplin dan tidak tergoda market timing yang sulit ditebak.
7. Jangan Terpengaruh Hype dan Emosi
Harga saham Apple bisa naik karena rilis produk baru, atau turun gara-gara komentar dari analis. Sebagai investor, kamu harus bijak dan nggak ikut-ikutan panik atau FOMO.
Tahan keinginan beli karena tren, dan pastikan kamu selalu kembali ke strategi dan tujuan investasimu sendiri.
Investasi di saham Apple memang menarik, apalagi kalau kamu cari saham luar negeri dengan fundamental kuat dan potensi pertumbuhan berkelanjutan. Tapi tetap perlu strategi dan kesiapan finansial.
Menghadapi kondisi pasar yang sedang tidak pasti, termasuk fluktuasi harga saham Apple akibat ketegangan dagang dan isu kebijakan pemerintah AS, kamu perlu lebih bijak dalam mengalokasikan dana.
Kalau kamu belum siap ambil risiko tinggi, lebih baik mulai dulu dengan menabung secara aman. Misalnya, lewat FINETIKS VIP Save yang memberikan bunga 6,25% per tahun. Imbal hasilnya cenderung lebih stabil, cocok untuk membangun fondasi keuangan sebelum kamu melangkah ke investasi global seperti saham Apple.
Yuk, mulai dari yang aman dan cerdas bareng FINETIKS, baru ekspansi ke investasi internasional seperti saham Apple dengan percaya diri!
Download sekarang, gratis di App Store dan Google Play!