saham apple

Tangkap Peluang Investasi Saham Apple di 2025

Karin Hidayat
Karin Hidayat
June 4, 2025
Tangkap Peluang Investasi Saham Apple di 2025

Investasi saham luar negeri semakin dilirik oleh investor Indonesia. Salah satu saham yang paling populer dan menarik perhatian adalah saham Apple. Perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat ini dikenal dengan inovasinya yang konsisten, serta punya brand yang sangat kuat secara global. Tapi, gimana sih sebenarnya cara beli saham Apple? Dan apakah sekarang waktu yang tepat mengingat kondisi bursa saham sedang goyang karena isu geopolitik dan kebijakan ekonomi?

Di artikel ini, kita akan bahas semuanya, mulai dari keuntungan, risiko, hingga cara mulai investasi saham Apple dari Indonesia.

Apa Itu Saham Apple?

Saham Apple (kode: AAPL) adalah saham milik Apple Inc., salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia. Apple dikenal lewat produk-produk seperti iPhone, iPad, MacBook, dan layanan digital seperti iCloud dan App Store. Saham Apple diperdagangkan di NASDAQ, salah satu bursa saham utama di Amerika Serikat.

Sejak IPO pada 1980, saham Apple terus mengalami kenaikan yang signifikan. Bahkan, Apple sempat menjadi perusahaan pertama yang mencapai valuasi USD 3 triliun.

Keuntungan Investasi Saham Apple

Berikut beberapa alasan kenapa banyak orang tertarik membeli saham Apple, termasuk dari luar Amerika:

  1. Reputasi dan Fondasi Perusahaan yang Kuat

Apple adalah perusahaan dengan reputasi yang hampir tak tertandingi dalam hal inovasi dan loyalitas pelanggan. Mereka secara konsisten merilis produk yang sukses di pasar, dengan ekosistem yang saling terkoneksi (iPhone, iOS, Mac, Apple Watch, dan layanan lainnya).

Kekuatan brand ini bikin Apple mampu mempertahankan harga premium untuk produknya tanpa kehilangan pelanggan. Ini jadi pondasi keuangan yang stabil dan menarik untuk investor jangka panjang.

  1. Kinerja Keuangan yang Konsisten

Apple dikenal memiliki neraca keuangan yang sangat sehat. Pendapatan dan labanya terus tumbuh setiap tahun. Bahkan di tengah gejolak pasar, Apple masih mencatatkan pertumbuhan penjualan, terutama dari sektor layanan digital mereka yang terus berkembang.

Mereka juga punya cadangan kas yang besar, yang memungkinkan fleksibilitas untuk mengembangkan produk baru atau melakukan pembelian kembali saham (buyback), yang menguntungkan investor.

  1. Potensi Dividen

Meskipun dikenal sebagai growth stock, Apple juga rutin membagikan dividen kepada pemegang sahamnya. Dividen Apple memang tidak sebesar perusahaan utility atau consumer goods, tapi tetap memberikan nilai tambah bagi pemegang saham jangka panjang.

  1. Inovasi Berkelanjutan

Apple nggak pernah berhenti berinovasi. Dari perangkat keras ke layanan digital, hingga ekspansi ke sektor kesehatan dan otomotif, Apple punya banyak potensi pertumbuhan ke depan. Bahkan rumor tentang Apple Car dan augmented reality (AR) device terus mendorong antusiasme pasar.

  1. Resiliensi di Tengah Ketidakpastian

Walau saat ini pasar saham dunia sedang lesu, termasuk karena ketegangan dagang dan isu tarif ekspor sejak masa pemerintahan Trump kembali mencuat, Apple tetap dianggap sebagai salah satu saham defensif di sektor teknologi. Artinya, ketika banyak saham teknologi lain anjlok, Apple biasanya masih bisa bertahan lebih baik.

Dengan kata lain, kalau kamu cari saham luar negeri yang relatif stabil dan punya rekam jejak jangka panjang, Apple adalah salah satu pilihan utama.

Cara Beli Saham Apple dari Indonesia

Beli saham Apple dari Indonesia sekarang sudah nggak sesulit dulu. Kamu bisa beli melalui broker lokal yang menyediakan akses ke bursa luar negeri, atau langsung lewat aplikasi internasional. Berikut langkah-langkah umumnya:

  1. Pilih Sekuritas yang Punya Akses Bursa Luar Negeri. Beberapa sekuritas lokal seperti Ajaib Sekuritas atau Indo Premier mulai membuka akses untuk pasar luar. Tapi alternatif yang lebih umum adalah menggunakan aplikasi seperti eToro, Interactive Brokers, atau Saxo.
  2. Buat Akun dan Verifikasi Identitas. Proses ini mirip dengan pembukaan rekening efek lokal. Kamu perlu verifikasi KTP dan dokumen pajak (NPWP).
  3. Deposit Dana. Kamu harus mentransfer dana ke dalam akun trading yang sudah kamu buat. Beberapa platform menyediakan fasilitas konversi otomatis dari rupiah ke dolar.
  4. Cari Saham Apple (AAPL) dan Mulai Beli. Setelah akun aktif dan dana masuk, kamu tinggal cari ticker AAPL lalu beli saham sesuai jumlah yang kamu mau. Beberapa platform bahkan memungkinkan beli saham fraksi, artinya kamu bisa beli setengah atau seperempat saham saja.
  5. Pantau dan Evaluasi. Seperti investasi saham pada umumnya, kamu perlu memantau laporan keuangan, berita terkait Apple, serta tren pasar global.

Risiko yang Perlu Diperhatikan

Meski menjanjikan, investasi saham Apple tetap punya risiko:

  • Fluktuasi Harga: Harga saham Apple bisa naik-turun tajam tergantung sentimen pasar.
  • Kurs Mata Uang: Karena saham Apple dihitung dalam dolar, kamu juga harus mempertimbangkan fluktuasi nilai tukar rupiah.
  • Isu Regulasi dan Perdagangan: Kebijakan pemerintah AS atau konflik geopolitik bisa mempengaruhi harga saham Apple secara signifikan.
  • Ketergantungan pada iPhone: Meski mulai diversifikasi, pendapatan Apple masih sangat bergantung pada iPhone. Jika penjualan turun, harga saham bisa tertekan.

Tips Sebelum Beli Saham Apple

Investasi saham luar negeri, apalagi saham sebesar Apple, tentu menggiurkan. Tapi jangan buru-buru. Berikut beberapa tips penting yang bisa kamu jadikan panduan sebelum membeli saham Apple:

1. Pastikan Kondisi Keuangan Pribadi Sudah Aman

Sebelum mulai berinvestasi, utamakan kestabilan finansial. Artinya:

  • Kamu sudah punya dana darurat minimal 3-6 bulan pengeluaran.
  • Tidak sedang punya utang konsumtif besar.
  • Sudah punya tabungan tetap atau instrumen keuangan yang aman sebagai pondasi (misalnya, di FINETIKS VIP Save).

Saham Apple tetaplah saham, risikonya tinggi dan nilainya bisa naik turun. Jangan sampai uang yang seharusnya untuk kebutuhan penting kamu taruh di instrumen berisiko.

2. Gunakan Platform yang Resmi dan Terpercaya

Pilih aplikasi atau broker internasional yang sudah diregulasi oleh otoritas keuangan dunia, seperti SEC (AS), FCA (UK), atau ASIC (Australia). Beberapa pilihan populer yang umum digunakan investor Indonesia:

  • eToro
  • Interactive Brokers
  • Saxo Bank
  • Pluang (untuk akses lebih mudah dan lokal)

Hindari menggunakan platform tidak jelas yang belum punya izin resmi karena risikonya tinggi, terutama terkait keamanan dana.

3. Diversifikasi Investasi

Jangan cuma beli satu saham, bahkan meski itu saham Apple. Diversifikasi adalah kunci. Artinya, sebaiknya kamu juga memiliki:

  • Beberapa saham lain dari sektor berbeda.
  • Instrumen lain seperti reksadana, obligasi, atau emas.
  • Tabungan dan instrumen pendapatan tetap.

Dengan diversifikasi, kamu bisa meminimalkan risiko jika harga saham Apple turun.

4. Pahami Risiko Kurs

Karena saham Apple diperdagangkan dalam dolar AS, maka keuntunganmu juga akan dipengaruhi oleh nilai tukar USD ke IDR. Kalau dolar melemah saat kamu menjual, nilai keuntungannya bisa berkurang saat dikonversi ke rupiah.

Solusinya? Ikuti perkembangan nilai tukar dan pertimbangkan juga untuk memiliki rekening valas (USD) untuk menyimpan hasil investasimu.

5. Pelajari Fundamental Apple Secara Berkala

Meski Apple adalah perusahaan besar, bukan berarti kamu bisa cuek. Luangkan waktu untuk:

  • Membaca laporan keuangan kuartalan Apple.
  • Mengikuti rilis produk terbaru.
  • Mengetahui strategi bisnis baru Apple (misalnya Apple Vision Pro atau Apple Car).
  • Update kabar dari situs keuangan tepercaya seperti CNBC, Bloomberg, atau MarketWatch.

Dengan begitu, keputusan investasimu bukan hanya berdasarkan "brand besar", tapi juga informasi aktual dan terukur.

6. Gunakan Strategi Dollar Cost Averaging (DCA)

Kalau kamu nggak yakin kapan waktu terbaik untuk beli, coba strategi DCA. Artinya, kamu beli saham Apple secara berkala (misalnya setiap bulan) dengan jumlah tetap.

Strategi ini cocok buat pemula karena membantu mengurangi risiko beli di harga puncak. Kamu juga lebih disiplin dan tidak tergoda market timing yang sulit ditebak.

7. Jangan Terpengaruh Hype dan Emosi

Harga saham Apple bisa naik karena rilis produk baru, atau turun gara-gara komentar dari analis. Sebagai investor, kamu harus bijak dan nggak ikut-ikutan panik atau FOMO.

Tahan keinginan beli karena tren, dan pastikan kamu selalu kembali ke strategi dan tujuan investasimu sendiri.

Investasi Stabil Tapi Tetap Perlu Waspada

Investasi di saham Apple memang menarik, apalagi kalau kamu cari saham luar negeri dengan fundamental kuat dan potensi pertumbuhan berkelanjutan. Tapi tetap perlu strategi dan kesiapan finansial.

Menghadapi kondisi pasar yang sedang tidak pasti, termasuk fluktuasi harga saham Apple akibat ketegangan dagang dan isu kebijakan pemerintah AS, kamu perlu lebih bijak dalam mengalokasikan dana.

Kalau kamu belum siap ambil risiko tinggi, lebih baik mulai dulu dengan menabung secara aman. Misalnya, lewat FINETIKS VIP Save yang memberikan bunga 6,25% per tahun. Imbal hasilnya cenderung lebih stabil, cocok untuk membangun fondasi keuangan sebelum kamu melangkah ke investasi global seperti saham Apple.

Yuk, mulai dari yang aman dan cerdas bareng FINETIKS, baru ekspansi ke investasi internasional seperti saham Apple dengan percaya diri!

Download sekarang, gratis di App Store dan Google Play!

Artikel Terkini