Dalam beberapa tahun terakhir, dunia investasi di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Semakin banyak orang sadar pentingnya mengelola uang, bukan hanya sekadar menabung. Kalau dulu pilihan investasi yang populer didominasi oleh saham atau reksa dana, sekarang ada alternatif lain yang nggak kalah menarik, yaitu obligasi syariah.
Obligasi syariah dikenal juga dengan istilah sukuk. Produk ini menjadi jawaban buat kamu yang ingin berinvestasi dengan tenang karena sesuai dengan prinsip syariah Islam. Jadi, selain mengejar keuntungan, kamu juga bisa merasa lebih nyaman karena terhindar dari riba dan praktik yang dilarang agama.
Tapi sebelum ikut-ikutan, penting banget buat kamu memahami seluk-beluk obligasi syariah. Supaya lebih mudah, mari kita bahas dalam bentuk 7 fakta menarik yang wajib kamu tahu.
Obligasi syariah atau sukuk adalah surat berharga yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah. Berbeda dengan obligasi konvensional yang memberikan bunga sebagai imbalan, obligasi syariah menggunakan akad-akad yang sah menurut hukum Islam.
Beberapa akad yang umum digunakan antara lain:
Dengan skema ini, keuntungan yang kamu terima bukan bunga, melainkan hasil usaha nyata dari proyek atau aset yang dibiayai. Inilah yang membuat obligasi syariah dianggap halal.
Pertanyaan yang paling sering muncul: "Apa benar obligasi syariah itu halal?" Jawabannya: iya, halal.
Setiap obligasi syariah di Indonesia harus mendapatkan persetujuan dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Prosesnya cukup ketat. Produk yang diajukan wajib memenuhi kriteria:
Bahkan, dana yang terkumpul dari penerbitan obligasi syariah juga nggak boleh digunakan untuk bisnis yang dilarang syariah, misalnya alkohol, perjudian, atau produk haram lainnya.
Jadi, kamu bisa berinvestasi dengan tenang tanpa khawatir melanggar prinsip agama.
Banyak yang mengira obligasi syariah hanya diterbitkan oleh perusahaan swasta. Padahal, pemerintah Indonesia juga aktif menerbitkan sukuk negara.
Ada beberapa jenis sukuk negara, seperti:
Dengan membeli sukuk negara, kamu bukan cuma dapat imbal hasil, tapi juga ikut membantu pembangunan nasional, misalnya pembangunan jalan, jembatan, sekolah, dan rumah sakit. Jadi, ada rasa kontribusi sosial juga.
Kenapa obligasi syariah semakin populer? Salah satu jawabannya adalah imbal hasil yang kompetitif.
Kalau kamu bandingkan dengan deposito bank, bunga deposito saat ini rata-rata di kisaran 3%–4% per tahun. Sementara itu, imbal hasil obligasi syariah ritel bisa mencapai 5%-7% per tahun, tergantung seri dan tenor.
Keuntungan ini sudah pasti karena nilainya ditentukan sejak awal masa penawaran. Jadi, kamu nggak perlu khawatir soal fluktuasi imbal hasil. Beda dengan saham atau reksa dana yang lebih berisiko dan bisa naik-turun setiap hari.
Dengan imbal hasil yang stabil, obligasi syariah jadi pilihan tepat buat kamu yang ingin investasi jangka menengah hingga panjang.
Dalam dunia investasi, selalu ada risiko. Tapi kabar baiknya, risiko obligasi syariah relatif lebih rendah dibandingkan instrumen lain.
Kenapa bisa begitu?
Tentu saja, risikonya nggak hilang sama sekali. Misalnya, harga obligasi bisa turun kalau kamu jual di pasar sekunder sebelum jatuh tempo. Tapi kalau kamu pegang sampai jatuh tempo, keuntungan tetap aman.
Dulu, investasi sering dianggap hanya untuk orang kaya. Padahal sekarang, semua orang bisa mulai investasi, termasuk di obligasi syariah.
Salah satu produk favorit adalah Sukuk Ritel (SR) yang bisa dibeli dengan modal mulai dari Rp1 juta saja. Batas maksimal pembelian biasanya sampai Rp5 miliar, jadi cocok untuk semua kalangan, dari investor pemula sampai investor besar.
Dengan nominal yang terjangkau, kamu bisa mulai belajar investasi tanpa perlu takut kehilangan banyak uang. Ini jadi cara aman buat pemula untuk "pemanasan" di dunia investasi.
Diversifikasi adalah kunci dalam dunia investasi. Jangan taruh semua telur dalam satu keranjang.
Kalau selama ini portofolio kamu hanya terdiri dari tabungan dan saham, menambahkan obligasi syariah bisa jadi langkah cerdas. Kenapa? Karena sifat obligasi syariah yang stabil bisa menyeimbangkan risiko dari instrumen lain yang lebih fluktuatif.
Contohnya, kalau harga saham sedang turun, obligasi syariah tetap memberikan imbal hasil sesuai jadwal. Jadi, nilai portofolio kamu nggak langsung anjlok. Diversifikasi ini bisa bikin kamu tidur lebih nyenyak karena risiko tersebar dengan baik.
Sekarang setelah tahu manfaatnya, mungkin kamu bertanya-tanya: "Gimana sih cara beli obligasi syariah?"
Tenang, caranya gampang:
Prosesnya bisa dilakukan online. Jadi, kamu nggak perlu repot datang ke kantor bank atau sekuritas.
Supaya investasi kamu lebih maksimal, ada beberapa tips yang bisa kamu ikuti:
Obligasi syariah adalah salah satu instrumen investasi yang semakin populer di Indonesia. Dengan prinsip halal, risiko rendah, imbal hasil kompetitif, dan modal terjangkau, obligasi syariah cocok untuk semua kalangan investor.
Selain memberikan keuntungan finansial, obligasi syariah juga memberikan ketenangan batin karena sesuai dengan prinsip syariah. Ditambah lagi, dengan ikut membeli sukuk negara, kamu turut berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
Kalau kamu cari instrumen lain selain obligasi syariah, ada pilihan menarik yang bisa kasih keuntungan lebih besar dari tabungan biasa, yaitu FINETIKS VIP Save kerjasama dengan Bank Victoria.
Dengan VIP Save, kamu bisa menikmati:
Jadi, kamu bisa simpan dana dengan aman, fleksibel, dan tetap cuan. Cocok buat kamu yang pengin kombinasi antara tabungan dan investasi tanpa ribet.
Yuk, jangan tunggu lama-lama. Langsung aja download aplikasi FINETIKS sekarang dan nikmati berbagai keuntungannya.