Kalau kamu lagi cari olahraga baru yang seru, kompetitif, tapi nggak terlalu bikin ngos-ngosan seperti maraton, olahraga padel bisa jadi pilihan yang tepat. Popularitasnya meroket di Eropa, Amerika Latin, sampai Asia, termasuk di Indonesia. Bahkan, di kota-kota besar, lapangan padel mulai bermunculan dan jadi spot favorit untuk olahraga sekaligus nongkrong.
Di artikel ini, aku akan bongkar 7 fakta menarik olahraga padel yang wajib kamu tahu sebelum mencobanya. Nggak cuma itu, aku juga akan kasih gambaran soal harga raket padel, harga sepatu padel, dan harga sewa lapangan padel biar kamu bisa siap-siap sebelum terjun. Yuk, kita mulai!
Kalau kamu familiar dengan tenis dan squash, padel seperti anak “campuran” dari keduanya. Ukuran lapangannya lebih kecil dari lapangan tenis, tapi ada dinding kaca di sekelilingnya seperti di squash. Bedanya, bola padel bisa memantul dari dinding dan tetap dihitung dalam permainan.
Permainan ini dimainkan berpasangan (doubles), sehingga lebih seru dan interaktif. Gerakannya cepat, tapi nggak se-intens tenis, jadi cocok untuk semua usia.
Mungkin banyak yang mengira padel berasal dari Eropa, tapi ternyata olahraga ini pertama kali ditemukan di Meksiko pada 1969 oleh Enrique Corcuera. Ia memodifikasi lapangan tenis di rumahnya menjadi lebih kecil dan menambahkan dinding di sekelilingnya. Ide ini kemudian dibawa ke Spanyol, lalu menyebar ke berbagai negara.
Sekarang, padel menjadi salah satu olahraga dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Bahkan, federasi padel internasional terus menggelar turnamen kelas dunia.
Untuk mulai main padel, kamu butuh tiga perlengkapan utama: raket, sepatu khusus, dan tentunya lapangan.
Kalau kamu belum punya lapangan sendiri (dan aku rasa kebanyakan dari kita memang nggak punya), kamu bisa menyewa di pusat olahraga atau klub padel. Harga sewa lapangan padel umumnya dipatok per jam, dengan kisaran:
Biasanya, biaya ini sudah termasuk penggunaan fasilitas dan bola, tapi raket kadang disewakan terpisah.
Salah satu daya tarik olahraga padel adalah aturannya yang sederhana. Skornya mirip tenis (15, 30, 40, game), tapi servis dilakukan di bawah tangan (underhand serve), sehingga lebih mudah untuk pemula.
Bola boleh memantul sekali di lapangan sebelum dipukul kembali. Kalau bola memantul ke dinding dan kembali masuk ke area permainan, itu masih sah. Aturan ini bikin permainan lebih dinamis dan sering memunculkan rally panjang yang seru.
Selain menyenangkan, padel juga punya banyak manfaat kesehatan:
Kelebihannya, karena dimainkan berpasangan, padel juga membantu membangun interaksi sosial yang positif.
Olahraga padel memang masih relatif baru di Indonesia, tapi komunitasnya berkembang pesat. Klub-klub padel di Jakarta, Bali, dan Bandung mulai aktif menggelar turnamen mini, sesi latihan bersama, dan kelas untuk pemula.
Bergabung dengan komunitas ini bukan cuma bikin kamu lebih jago, tapi juga memberi kesempatan untuk bertemu orang baru dan menjadikan olahraga sebagai gaya hidup.
Kalau kamu tertarik main padel, berikut tips memilih perlengkapan biar nggak salah beli:
Olahraga padel punya semua unsur yang bikin olahraga jadi menyenangkan: gerakannya seru, mudah dipelajari, bisa dimainkan semua umur, dan punya manfaat fisik serta mental. Ditambah lagi, dengan komunitas yang terus tumbuh di Indonesia, sekarang adalah waktu yang pas untuk mencobanya.
Kalau kamu bosan dengan rutinitas gym atau jogging, padel bisa jadi variasi olahraga yang menyegarkan.
Kalau olahraga padel bisa bikin tubuh bugar dan semangat, ada baiknya kamu juga mulai memikirkan “kebugaran” finansial. Sama seperti rutin berolahraga, mengatur keuangan dengan baik akan memberi manfaat jangka panjang.
Salah satu pilihan cerdas adalah FINETIKS VIP Save, hasil kerja sama dengan Bank Victoria. Keunggulannya:
Dengan FINETIKS VIP Save, kamu bisa menyimpan uang dengan aman, mendapat imbal hasil lebih tinggi, dan tetap fleksibel dalam mengelola dana.
Yuk, mulai jaga kesehatan tubuh dan keuanganmu sekarang. Download aplikasi FINETIKS dan rasakan manfaatnya!