Pendapatan supir Gojek Grab

Pendapatan Supir Gojek Grab: Mana Lebih Besar?

September 8, 2025
Pendapatan Supir Gojek Grab: Mana Lebih Besar?

Kamu pasti pernah lihat driver ojek online (ojol) yang rajin banget narik order dari pagi sampai malam. Kadang bikin penasaran: sebenarnya, pendapatan supir Gojek Grab mana yang lebih besar? Apalagi sering beredar cerita di media sosial tentang driver yang bisa bawa pulang jutaan rupiah per bulan, bahkan ada yang mengaku bisa beli rumah atau mobil dari hasil jadi ojol.

Tapi, di sisi lain, ada juga cerita tentang driver yang mengeluh order sepi, pendapatan pas-pasan, bahkan kesulitan menutup biaya operasional harian. Jadi, sebenarnya bagaimana realitanya? Mari kita bahas dengan jujur, berdasarkan kondisi lapangan, faktor yang memengaruhi penghasilan, serta tips bagaimana driver bisa lebih cerdas mengelola uangnya.

Sekilas Tentang Gojek dan Grab

Sebelum masuk ke angka, kita perlu pahami dulu ekosistem dua aplikasi raksasa ini:

  • Gojek. Berawal dari layanan transportasi motor, kini berkembang jadi super-app dengan berbagai layanan: GoRide, GoCar, GoFood, GoSend, dan lain-lain. Insentif besar di awal membuat banyak driver tergiur.
  • Grab. Berbasis di Singapura, Grab awalnya fokus di transportasi online, lalu memperkuat bisnis lewat GrabFood. Di Indonesia, Grab dikenal punya strategi agresif untuk menarik pengguna makanan online, yang juga menguntungkan driver.

Meski model bisnisnya mirip, sistem perhitungan pendapatan, insentif, dan jumlah order bisa berbeda, inilah yang bikin perbandingan pendapatan Gojek dan Grab menarik untuk dikulik.

Cara Menghitung Pendapatan Supir Gojek Grab

Pendapatan supir ojol sebenarnya terdiri dari beberapa komponen:

  1. Tarif dasar per trip, semakin jauh jarak, semakin besar bayarannya.
  2. Bonus atau insentif, diberikan jika driver memenuhi target tertentu (misalnya jumlah trip, rating tinggi, atau aktif di jam sibuk).
  3. Tips dari penumpang, tambahan kecil tapi bisa cukup berarti.
  4. Biaya operasional, bensin, servis motor/mobil, pulsa internet, dan kadang cicilan kendaraan.

Artinya, pendapatan kotor yang terlihat besar bisa menyusut banyak setelah dipotong biaya harian.

Kisaran Pendapatan Harian

Berdasarkan pengakuan driver di forum dan berbagai liputan media:

  • Supir Gojek (motor): Pendapatan kotor Rp200.000-Rp350.000 per hari. Setelah biaya operasional, bersih sekitar Rp120.000-Rp220.000.
  • Supir Grab (motor): Pendapatan kotor Rp220.000-Rp380.000 per hari. Bersihnya Rp130.000-Rp250.000.

Untuk driver mobil, angkanya lebih besar: Rp500.000-Rp800.000 kotor per hari, tapi biaya operasional (bensin, tol, perawatan, cicilan) juga tinggi, sehingga bersihnya bisa Rp250.000-Rp400.000.

Pendapatan Bulanan Supir Gojek Grab

Kalau dihitung rata-rata 25–28 hari kerja sebulan:

  • Supir Gojek (motor): Rp3,5 juta-Rp5,5 juta
  • Supir Grab (motor): Rp4 juta-Rp6 juta
  • Supir mobil (Gojek/Grab): Rp6 juta-Rp10 juta (bersihnya bisa lebih kecil kalau ada cicilan mobil)

Jadi, kalau dilihat dari angka kasar, pendapatan supir Grab motor sedikit lebih stabil, sementara supir Gojek bisa dapat lebih tinggi kalau rajin mengejar insentif harian.

Mana yang Lebih Besar?

Jawaban simpelnya: tidak ada yang benar-benar lebih besar secara mutlak.

  • Grab unggul dalam kestabilan order makanan (GrabFood). Banyak driver mengaku bisa lebih tenang karena order selalu ada, meski komisi ke Grab cukup tinggi.
  • Gojek unggul kalau driver rajin ngejar target. Skema insentif kadang lebih menguntungkan kalau driver aktif di jam sibuk dan banyak menyelesaikan trip.

Artinya, perbandingan ini sangat tergantung pada strategi kerja dan lokasi driver.

Faktor yang Menentukan Besar Kecilnya Pendapatan

Selain aplikasinya, ada faktor lain yang berperan besar:

  1. Jam kerja. Driver yang kerja 10-12 jam bisa jelas lebih banyak hasilnya dibanding yang hanya kerja 4-6 jam.
  2. Lokasi. Tinggal di kota besar dengan banyak order memberi peluang lebih besar dibanding di kota kecil.
  3. Jenis layanan. Ojol motor lebih cepat dapat order, tapi kecil. Ojol mobil jarang order, tapi tarif lebih tinggi.
  4. Waktu narik. Pagi dan sore biasanya lebih ramai karena jam kerja orang kantoran. Malam hari ramai untuk order makanan.
  5. Promo & insentif. Kebijakan aplikasi bisa berubah sewaktu-waktu, langsung berpengaruh ke pendapatan.

Tantangan yang Dihadapi Driver Ojol

Pendapatan supir Gojek Grab mungkin terlihat menarik, tapi ada tantangan yang tidak bisa diabaikan:

  • Fluktuasi order. Kadang ramai, kadang sepi. Tidak ada kepastian.
  • Biaya operasional tinggi. Bensin, perawatan motor/mobil, pulsa, bahkan cicilan kendaraan bisa memakan setengah dari pendapatan.
  • Risiko kerja. Hujan, panas, macet, sampai risiko kecelakaan selalu ada.
  • Tidak ada jaminan masa depan. Tidak seperti karyawan kantor yang dapat tunjangan dan pensiun, driver ojol harus menyiapkan sendiri tabungan dan dana darurat.

Sebagai contoh: Budi, supir Grab di Jakarta, mengaku bisa membawa pulang Rp5 juta per bulan. Caranya? Fokus ambil order GrabFood di kawasan ramai seperti Sudirman-Thamrin, kerja dari jam 10 pagi sampai 10 malam.

Sementara Andi, supir Gojek di Bandung, bisa meraih Rp6 juta per bulan. Kuncinya? Rajin ngejar target insentif, ambil order jarak pendek di jam sibuk, dan tetap menjaga rating.

Dari sini terlihat bahwa bukan aplikasinya yang mutlak lebih besar, tapi strategi driver dalam memaksimalkan peluang.

Mengelola Pendapatan Supaya Tidak Habis Begitu Saja

Fakta di lapangan menunjukkan, banyak driver sebenarnya berpenghasilan lumayan, tapi tidak terasa karena habis dipakai untuk kebutuhan harian.

Kuncinya ada pada manajemen keuangan sederhana:

  1. Catat pengeluaran dan pemasukan.
  2. Sisihkan tabungan di awal (Pay Yourself First).
  3. Pisahkan rekening tabungan dengan rekening operasional.
  4. Bangun dana darurat.
  5. Pilih tabungan dengan bunga tinggi.

Kalau disiplin, penghasilan Rp4 juta-Rp6 juta per bulan bisa cukup untuk kebutuhan hidup sekaligus tabungan masa depan.

Siapa Lebih Untung, Gojek atau Grab?

Jawaban akhirnya: pendapatan supir Grab cenderung lebih stabil, sementara supir Gojek bisa lebih besar jika rajin mengejar insentif. Jadi bukan soal aplikasinya, tapi bagaimana driver menyusun strategi kerja dan mengelola uang.

Apa pun pilihan aplikasimu, Gojek atau Grab, satu hal yang pasti: kerja keras di jalan akan sia-sia kalau hasilnya cepat habis. Itulah kenapa penting untuk menyisihkan sebagian pendapatan ke tabungan yang lebih menguntungkan.

Di sinilah FINETIKS VIP Save hadir sebagai solusi. Tabungan digital hasil kolaborasi dengan Bank Victoria ini memberikan keuntungan nyata:

  • Bunga tinggi sampai 6,25% per tahun
  • Tanpa biaya admin
  • Gratis 20x transfer per bulan
  • Dana bebas ditarik kapan saja, tidak dikunci
  • Plus, asuransi jiwa hingga Rp5 miliar

Dengan VIP Save, kamu tidak hanya menabung, tapi juga melindungi masa depanmu. Jadi, kerja keras setiap hari nggak hilang percuma, tapi berubah jadi bekal masa depan yang lebih aman.

Yuk, download aplikasi FINETIKS sekarang, dan buktikan sendiri bagaimana hasil keringatmu bisa berkembang lebih besar dari sekadar tabungan biasa.

Trending Articles