Di era digital yang makin maju, modus penipuan juga berkembang semakin canggih. Kamu mungkin sudah familiar dengan penipuan lewat SMS, telepon, atau email palsu. Tapi ternyata, ada banyak modus penipuan baru yang mulai ramai di tahun 2025 dan bisa menjebak siapa saja, termasuk kamu.
Kalau kamu nggak waspada, bisa-bisa kamu jadi korban dengan kerugian finansial yang besar. Oleh karena itu, penting banget buat tahu gimana modus terbaru ini bekerja, tanda-tandanya, dan tentu saja cara melindungi diri.
Di artikel ini, kamu bakal dibekali informasi lengkap soal modus penipuan baru yang sedang marak, contoh nyata kasusnya, serta tips praktis supaya kamu bisa tetap aman.
Modus penipuan baru adalah cara-cara atau teknik-teknik penipuan yang terus berkembang dan beradaptasi mengikuti kemajuan teknologi serta perubahan perilaku masyarakat. Berbeda dengan modus lama yang mungkin lebih sederhana dan mudah dikenali, modus baru memanfaatkan teknologi canggih, internet, serta media sosial untuk menjebak korban dengan cara yang lebih halus dan sulit dideteksi.
Misalnya, dulu penipuan banyak terjadi lewat telepon atau surat palsu. Sekarang, pelaku bisa menggunakan teknologi seperti deepfake untuk membuat video dan suara palsu yang sangat meyakinkan, atau menggunakan aplikasi palsu yang dirancang untuk mencuri data pribadi dan uang dari korban.
Modus baru juga sering menggabungkan berbagai teknik sekaligus, seperti mengombinasikan chatbot AI dengan phishing lewat email atau SMS, sehingga korban terjebak dalam skenario yang sangat realistis dan personal. Oleh karena itu, penting untuk selalu update informasi dan waspada agar tidak mudah tertipu.
Pelaku selalu mencari celah di tren teknologi dan kebiasaan orang supaya mudah masuk dan mendapatkan korban.
Penipuan terus berkembang mengikuti kemajuan teknologi dan kebiasaan masyarakat. Di tahun 2025, ada beberapa modus penipuan baru atau fraud yang mulai marak dan harus kamu waspadai. Berikut penjelasan lengkapnya:
Teknologi deepfake memungkinkan pelaku membuat video atau suara palsu yang sangat mirip dengan orang asli. Misalnya, pelaku bisa memanipulasi video bos kamu atau anggota keluarga untuk terlihat sedang berbicara lewat video call dan meminta transfer uang dengan alasan mendesak.
Kejahatan ini berbahaya karena tingkat kepercayaannya sangat tinggi dan sulit dibedakan dari aslinya. Banyak korban yang langsung percaya dan melakukan transfer uang tanpa verifikasi lebih lanjut. Pelaku biasanya memanfaatkan momen mendesak agar korban tidak sempat berpikir panjang.
Pelaku kini membuat aplikasi mobile yang tampak resmi dan menarik, seperti aplikasi investasi dengan janji keuntungan besar atau aplikasi belanja online dengan diskon fantastis. Setelah kamu mengunduh dan memasukkan data pribadi, pelaku bisa mencuri informasi penting seperti nomor kartu kredit, password, atau data KTP.
Aplikasi palsu ini sering muncul di toko aplikasi tidak resmi atau bahkan melalui link yang disebar di media sosial dan grup chat. Waspadai aplikasi yang meminta izin akses berlebihan dan review negatif di toko aplikasi.
Dengan kemajuan teknologi AI, penipu menggunakan chatbot canggih yang mampu melakukan percakapan alami dan personal. Mereka mengirim pesan atau chat di WhatsApp, Telegram, atau platform lain dengan gaya yang meyakinkan, lalu mengarahkan korban ke link phishing atau meminta data sensitif secara perlahan.
Modus ini lebih sulit dideteksi karena interaksi terasa seperti manusia asli, bahkan bisa menyesuaikan respons berdasarkan jawaban korban.
Pelaku menyiapkan QR code palsu yang kalau kamu scan akan langsung membuka situs web penipuan yang tampak seperti platform resmi. Tujuannya mencuri data login dompet digital atau akun bank.
Biasanya QR code ini ditempel di tempat umum, seperti terminal transportasi atau bahkan dikirim lewat chat. Jadi, jangan sembarangan scan QR code kecuali kamu benar-benar yakin sumbernya aman.
Skimming yang dulu banyak terjadi di ATM sekarang berkembang menjadi skimming digital, dimana pelaku menggunakan malware, virus, atau aplikasi berbahaya untuk mencuri data kartu kredit dan rekening melalui internet banking atau mobile banking.
Sering kali korban tidak sadar kalau datanya sudah dicuri sampai ada transaksi mencurigakan. Oleh karena itu, pastikan perangkatmu selalu terlindungi dengan antivirus terbaru dan gunakan jaringan internet yang aman.
Kalau kamu dapat pesan, telepon, atau ajakan yang punya ciri berikut, hati-hati, bisa jadi itu modus penipuan:
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut tips supaya kamu nggak jadi korban:
Selain waspada terhadap modus penipuan baru, kamu juga harus pintar mengatur keuangan agar tidak mudah tergoda investasi bodong atau penawaran palsu yang sering menjadi pintu masuk penipuan.
Dengan aplikasi FINETIKS, kamu bisa:
Kalau keuanganmu tertata rapi, kamu jadi lebih jarang tergiur ikut penawaran yang terlihat “terlalu bagus untuk jadi kenyataan,” yang biasanya jebakan penipuan.
Modus penipuan baru semakin canggih dan beragam, tapi selama kamu waspada dan selalu update informasi, kamu bisa melindungi diri dan uangmu. Jangan pernah lengah, selalu cek ulang dan jangan mudah tergiur.
Selain itu, penting juga untuk mulai mengatur keuangan dengan aplikasi FINETIKS supaya kamu punya kontrol penuh atas arus uang dan terhindar dari jebakan penipuan yang sering memanfaatkan keadaan finansial yang kurang stabil.
Dengan dua langkah ini, wawasan waspada dan manajemen keuangan yang baik, kamu bisa hadapi tantangan zaman digital dengan lebih percaya diri dan aman.
Download sekarang, gratis di App Store dan Google Play!