Mesti Tahu! Ini Fakta Aturan Kripto Baru 2025

Perkembangan aset kripto di Indonesia akhirnya memasuki babak baru. Setelah beberapa tahun berada di area abu-abu regulasi, kini pemerintah lewat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) semakin mempertegas arah pengawasan dan tata kelola aset kripto. Hal ini ditandai dengan terbitnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 23 Tahun 2025, sebagai perubahan atas POJK 27 Tahun 2024 tentang penyelenggaraan perdagangan Aset Keuangan Digital (AKD), termasuk aset kripto.

Aturan kripto baru ini bukan sekadar pembaruan administratif. Isinya membawa perubahan penting yang berdampak langsung ke pelaku industri, platform perdagangan, hingga kamu sebagai investor atau calon investor. Supaya tidak salah langkah, penting banget untuk memahami apa saja poin kunci di balik peraturan OJK terbaru ini.

Artikel ini akan membahasnya secara lengkap, ringkas, dan mudah dipahami.

Kenapa Aturan Kripto Baru Perlu Diterbitkan?

Dalam beberapa tahun terakhir, transaksi kripto di Indonesia tumbuh sangat pesat. Jumlah investor kripto sempat melampaui jumlah investor pasar modal. Namun, pertumbuhan ini juga dibarengi dengan berbagai tantangan, mulai dari volatilitas ekstrem, risiko penipuan, sampai minimnya perlindungan konsumen.

Sebelumnya, pengawasan aset kripto berada di bawah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Seiring perubahan regulasi dan pengakuan aset kripto sebagai bagian dari Aset Keuangan Digital, pengawasannya resmi beralih ke OJK.

Melalui POJK 23 Tahun 2025, OJK ingin memastikan bahwa perdagangan aset kripto berjalan lebih tertib, transparan, dan memberikan perlindungan yang lebih kuat bagi masyarakat. Ini menjadi fondasi penting agar industri kripto di Indonesia bisa berkembang secara berkelanjutan, bukan sekadar booming sesaat.

Apa Itu POJK 23 Tahun 2025?

POJK Nomor 23 Tahun 2025 adalah aturan resmi yang mengubah dan menyempurnakan POJK 27 Tahun 2024. Fokus utamanya adalah mengatur penyelenggaraan perdagangan Aset Keuangan Digital (AKD), termasuk di dalamnya aset kripto.

Dalam aturan kripto baru ini, OJK memperjelas peran pelaku usaha, mekanisme perdagangan, manajemen risiko, hingga kewajiban perlindungan konsumen. Artinya, industri kripto kini diposisikan setara dengan sektor jasa keuangan lain yang diawasi secara ketat.

Perubahan Penting dalam Aturan Kripto Baru

Ada beberapa poin krusial dalam aturan kripto baru yang perlu kamu pahami.

Pertama, OJK menegaskan bahwa aset kripto dikategorikan sebagai Aset Keuangan Digital. Ini bukan sekadar istilah, tapi berdampak pada cara aset kripto diperlakukan dalam sistem keuangan nasional. Dengan status ini, penyelenggara perdagangan kripto wajib mengikuti standar tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan yang lebih ketat.

Kedua, platform perdagangan kripto wajib memiliki perizinan resmi dari OJK. Tidak cukup hanya terdaftar, tapi juga harus memenuhi persyaratan modal, sistem keamanan teknologi informasi, serta mekanisme perlindungan dana nasabah.

Ketiga, OJK memperkuat aturan terkait perlindungan konsumen. Platform diwajibkan memberikan informasi yang jelas terkait risiko aset kripto, mekanisme transaksi, hingga potensi kerugian. Praktik pemasaran yang menyesatkan atau menjanjikan keuntungan pasti dilarang keras.

Keempat, ada penguatan aspek manajemen risiko dan pengendalian internal. Penyelenggara wajib memiliki sistem untuk mencegah pencucian uang, pendanaan terorisme, serta penyalahgunaan aset digital.

Apa Dampaknya Buat Investor Kripto?

Buat kamu yang sudah atau ingin berinvestasi kripto, aturan kripto baru ini membawa dua sisi sekaligus. Di satu sisi, regulasi yang lebih ketat berarti proses pendaftaran, verifikasi, dan transaksi bisa terasa lebih panjang. Tidak lagi serba instan seperti dulu.

Namun di sisi lain, ini justru menjadi kabar baik. Dengan pengawasan OJK, dana dan aset kamu punya perlindungan yang lebih kuat. Risiko platform ilegal, manipulasi pasar, atau kaburnya dana investor bisa ditekan.

Aturan ini juga mendorong transparansi. Kamu sebagai investor berhak mendapatkan informasi yang jelas sebelum memutuskan membeli atau menjual aset kripto. Dengan begitu, keputusan investasi bisa lebih rasional, bukan sekadar ikut tren.

Bagaimana Dampaknya ke Industri Kripto di Indonesia?

Untuk pelaku industri, peraturan OJK ini menjadi tantangan sekaligus peluang. Platform yang serius, punya tata kelola baik, dan fokus jangka panjang akan diuntungkan. Sebaliknya, pelaku yang hanya mengejar volume transaksi tanpa memperhatikan risiko kemungkinan akan tersingkir.

Dalam jangka panjang, aturan kripto baru ini diharapkan bisa meningkatkan kepercayaan publik. Investor institusi, yang sebelumnya masih ragu masuk ke kripto karena minim regulasi, kini punya landasan hukum yang lebih jelas.

Dengan ekosistem yang lebih sehat, industri kripto di Indonesia bisa berkembang tidak hanya sebagai sarana spekulasi, tapi juga bagian dari inovasi keuangan digital.

Kenapa Aturan Ini Penting untuk Literasi Keuangan?

Satu hal penting yang sering luput dibahas adalah literasi keuangan. Aturan kripto baru dari OJK mendorong masyarakat untuk lebih sadar risiko dan tidak asal ikut tren.

Kripto tetaplah aset berisiko tinggi. Regulasi bukan berarti menghilangkan risiko fluktuasi harga. Namun, dengan adanya peraturan yang jelas, kamu bisa membedakan mana platform yang legal dan mana yang tidak, mana edukasi yang masuk akal dan mana yang sekadar janji manis.

Di sinilah peran OJK menjadi krusial, bukan hanya sebagai pengawas, tapi juga penjaga kepercayaan publik terhadap sistem keuangan digital.

Kripto vs Instrumen Keuangan yang Lebih Stabil

Setelah memahami aturan kripto baru, satu pertanyaan penting muncul: apakah semua dana harus ditempatkan di kripto? Jawabannya tentu tidak. Diversifikasi tetap menjadi kunci. Kripto bisa menjadi bagian dari portofolio, tapi sebaiknya diseimbangkan dengan instrumen yang lebih stabil dan terproteksi.

Instrumen seperti tabungan berbunga tinggi, deposito, atau produk keuangan yang diawasi ketat tetap punya peran penting, terutama untuk tujuan keuangan jangka pendek hingga menengah.

Saatnya Seimbang antara Inovasi dan Keamanan Finansial

Aturan kripto baru dari OJK menunjukkan bahwa inovasi keuangan digital tidak boleh berjalan tanpa pagar pengaman. Regulasi hadir bukan untuk mematikan industri, tapi untuk memastikan pertumbuhannya sehat dan berkelanjutan.

Sebagai pengguna dan investor, kamu juga punya peran penting: memahami aturan, mengenali risiko, dan menempatkan dana secara bijak sesuai tujuan keuangan.

Alternatif Aman di Tengah Dinamika Kripto: FINETIKS VIP Save

Di tengah dinamika pasar kripto dan perubahan regulasi, banyak orang mulai mencari alternatif yang lebih stabil tapi tetap memberikan imbal hasil menarik. Di sinilah FINETIKS VIP Save, hasil kerja sama dengan Bank Victoria, bisa menjadi pilihan cerdas.

FINETIKS VIP Save adalah tabungan yang memberikan keuntungan hingga 5,25% per tahun, lebih tinggi dibanding tabungan bank biasa. Tidak ada biaya admin, tersedia kuota gratis transfer hingga 20 kali per bulan, dan dana kamu bebas ditarik kapan saja tanpa dikunci. Selain itu, ada perlindungan asuransi jiwa hingga Rp5 miliar, memberikan rasa aman ekstra untuk perencanaan keuangan kamu.

Kalau kamu ingin menyeimbangkan strategi keuangan antara aset berisiko seperti kripto dan instrumen yang lebih stabil, FINETIKS VIP Save bisa jadi solusi yang tepat.

Saatnya kelola keuangan dengan lebih cerdas di era aturan kripto baru. Download aplikasi FINETIKS sekarang, dan mulai atur dana kamu dengan aman, fleksibel, dan tetap menguntungkan.