Pernah ngalamin motor tiba-tiba mogok pas tanggal tua? Atau mendadak harus ke rumah sakit padahal tabungan pas-pasan? Nah, kondisi kayak gini bisa jadi lebih ringan kalau kamu punya dana darurat.
Dana darurat adalah uang cadangan yang sengaja disisihkan untuk kebutuhan mendesak, tak terduga, dan nggak bisa ditunda. Beda sama tabungan buat liburan atau beli gadget, dana ini fungsinya buat “penyelamat darurat” biar keuangan kamu gak ambruk saat krisis.
Sayangnya, masih banyak orang yang belum menyadari pentingnya dana darurat. Padahal, punya dana ini bisa jadi pembeda antara jatuh miskin mendadak dan tetap stabil meski lagi dihantam masalah.
Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah: “Dana darurat itu sebaiknya berapa kali gaji sih?” Jawabannya tergantung kondisi kamu.
Angka ini bisa jadi patokan kasar, tapi tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya hidup kamu. Misalnya, kalau kamu kerja di sektor informal yang nggak punya tunjangan kesehatan atau asuransi, maka kamu perlu dana darurat lebih banyak.
Biar makin gampang, kamu bisa pakai pendekatan kalkulasi sederhana kayak gini:
Dana Darurat = (Pengeluaran Bulanan Rata-rata) x (Jumlah Bulan sesuai Profil)
Misalnya, kamu bujang dan pengeluaran rata-rata per bulan Rp4 juta. Maka dana darurat ideal kamu: Rp4.000.000 x 6 bulan = Rp24.000.000
Kamu bisa pakai kalkulator dana darurat online, tapi pastikan kamu tahu pengeluaran pokokmu dulu: makan, transport, sewa, pulsa, cicilan, dan kebutuhan esensial lain.
Ini nih pertanyaan penting: setelah tahu target nominalnya, dana darurat disimpan di mana yang aman dan cepat diakses? Idealnya, dana darurat disimpan di tempat yang:
Berikut beberapa opsi:
Yang penting, jangan simpan dana darurat di rumah. Selain rawan hilang atau kebobolan, kamu juga bisa kalap dan tergoda ngambil buat belanja yang gak perlu.
Kalau kamu baru mulai menyiapkan dana darurat, kamu bisa mulai dari 10%-20% dari gaji bulanan. Contohnya:
Kalau disisihkan rutin, dalam setahun kamu udah punya dana darurat yang cukup untuk jaga-jaga. Gak perlu langsung besar. Yang penting konsisten.
Kalau semua poin di atas sudah kamu centang, berarti kamu udah punya fondasi keuangan yang cukup kokoh.
Tanpa dana darurat, hidup kamu bisa jadi penuh drama finansial:
Masalah keuangan darurat yang gak siap, bisa bikin kamu gali lubang tutup lubang. Bahkan bisa berdampak ke mental dan hubungan sosial.
Kadang orang berpikir, "Kan gue udah punya asuransi, ngapain dana darurat?" Jawabannya: beda fungsi.
Jadi, dua-duanya saling melengkapi, bukan saling gantiin.
Iya, tetap perlu. Investasi biasanya butuh waktu buat dicairkan. Kalau kamu cuma punya aset di saham atau reksadana, terus butuh uang mendadak minggu depan, kamu bisa rugi karena harus jual saat harga rendah. Itulah kenapa dana darurat tetap penting, meskipun kamu udah aktif investasi.
Ingat, disiplin adalah kunci. Dana darurat bukan cadangan belanja, tapi cadangan hidup.
Siap mengamankan masa depanmu? Mulai bangun dana darurat dari sekarang. Kalau kamu pengen solusi praktis, aman, dan untung, FINETIKS VIP Save bisa jadi pilihan cerdas. Dengan bunga tinggi sampai 6,25% per tahun, tanpa biaya admin, bebas denda penarikan, dan cair kapan saja, FINETIKS VIP Save bantu kamu punya dana darurat yang tetap tumbuh, gak cuma diam.
Dana darurat bukan pilihan, tapi kebutuhan. Jadi, jangan tunggu krisis datang baru nyesel. Download sekarang, gratis di App Store dan Google Play!