rumus ROAS

Fakta Rumus ROAS Bisa Jadi Senjata Rahasia Buat Bisnis Online!

August 18, 2025
Fakta Rumus ROAS Bisa Jadi Senjata Rahasia Buat Bisnis Online!

Apa Itu ROAS dan Kenapa Penting?

Kalau kamu pernah pasang iklan digital, entah di Facebook Ads, Google Ads, atau TikTok Ads, pasti kamu pernah bertanya: “Sebenarnya iklan ini balik modal nggak, sih?” Nah, di sinilah ROAS berperan.

ROAS adalah singkatan dari Return on Advertising Spend, yaitu metrik yang mengukur seberapa besar pendapatan yang kamu dapatkan dibandingkan dengan biaya iklan yang kamu keluarkan. Dengan kata lain, rumus ROAS bisa kasih gambaran seberapa efektif iklan kamu dalam menghasilkan penjualan.

Tanpa menghitung ROAS, kamu ibarat jalan dalam gelap. Bisa saja kamu mengeluarkan banyak uang untuk iklan, tapi ternyata hasilnya tidak sepadan.

Rumus ROAS

Oke, mari kita langsung ke inti. Rumus ROAS adalah:

ROAS = Pendapatan dari iklan ÷ Biaya iklan

Contoh sederhana:
Jika kamu mengeluarkan Rp5 juta untuk iklan, lalu iklan itu menghasilkan penjualan senilai Rp20 juta, maka ROAS kamu adalah:

ROAS = Rp20.000.000 ÷ Rp5.000.000 = 4

Artinya, setiap Rp1 yang kamu keluarkan untuk iklan menghasilkan Rp4 pendapatan.

Bagaimana Cara Menafsirkan ROAS?

Kamu sudah tahu cara menghitungnya, tapi apa arti angka ROAS itu?

  • ROAS = 1 → Artinya kamu hanya balik modal. Iklan tidak rugi, tapi juga tidak untung.
  • ROAS < 1 → Artinya iklan kamu merugi. Pendapatan lebih kecil daripada biaya iklan.
  • ROAS > 1 → Artinya iklan kamu menghasilkan keuntungan. Semakin tinggi angkanya, semakin baik.

Tapi, “baik” di sini relatif. Bagi beberapa bisnis, ROAS 2 sudah dianggap cukup sehat. Namun untuk yang margin labanya tipis, bisa jadi ROAS minimal 4 atau 5 baru dianggap menguntungkan.

Faktor yang Mempengaruhi ROAS

Kenapa hasil ROAS bisa berbeda-beda antar bisnis? Ada beberapa faktor utama yang memengaruhinya:

  1. Harga produk. Produk dengan harga tinggi biasanya punya potensi ROAS lebih besar, karena margin keuntungan lebih lebar.
  2. Biaya iklan per klik (CPC). Jika biaya iklan di platform tinggi, otomatis butuh strategi lebih matang agar tidak merugikan.
  3. Tingkat konversi. Iklan yang bagus tapi landing page tidak meyakinkan bisa bikin banyak orang klik tapi tidak beli. Konversi rendah = ROAS jelek.
  4. Target audiens. Iklan yang ditargetkan ke audiens yang salah hanya buang-buang biaya.
  5. Jenis bisnis. Bisnis B2C dengan pembelian impulsif biasanya lebih mudah dapat ROAS tinggi dibanding B2B yang proses penjualannya panjang.

Cara Meningkatkan ROAS

Sekarang, pertanyaan pentingnya: gimana caranya supaya ROAS iklan kamu lebih bagus?

1. Optimalkan Target Audiens

Jangan asal target semua orang. Gunakan data demografi, minat, dan perilaku untuk menyasar orang yang paling mungkin membeli produkmu.

2. Tingkatkan Kualitas Konten Iklan

Visual yang menarik dan copywriting yang meyakinkan bisa meningkatkan CTR (Click Through Rate), sehingga biaya per akuisisi lebih rendah.

3. Perbaiki Landing Page

Banyak bisnis gagal bukan karena iklannya jelek, tapi karena halaman tujuannya membingungkan. Pastikan landing page kamu jelas, cepat diakses, dan persuasif.

4. Uji Coba (A/B Testing)

Jangan hanya mengandalkan satu jenis iklan. Coba beberapa variasi headline, gambar, dan CTA untuk melihat mana yang paling efektif.

5. Fokus pada Retargeting

Orang yang pernah melihat atau mengunjungi situs kamu lebih mudah dikonversi dibanding audiens baru. Retargeting bisa bantu tingkatkan ROAS dengan biaya lebih efisien.

ROAS vs ROI: Apa Bedanya?

Sering kali orang bingung antara ROAS dan ROI. Walau mirip, keduanya berbeda.

  • ROAS hanya menghitung pendapatan dari biaya iklan.
  • ROI (Return on Investment) lebih luas karena memperhitungkan semua biaya, termasuk biaya produksi, gaji karyawan, hingga operasional.

Jadi, bisa saja ROAS kamu tinggi tapi secara keseluruhan ROI bisnis tetap kecil. Karena itu, ROAS lebih cocok untuk mengukur efektivitas iklan secara spesifik.

Studi Kasus: Simulasi ROAS

Bayangkan kamu punya bisnis fashion online. Kamu keluar biaya iklan Rp10 juta di Instagram Ads.

  • Biaya iklan: Rp10 juta
  • Jumlah klik: 20.000 (Rp500 per klik)
  • Konversi pembelian: 2% (400 orang)
  • Rata-rata pembelian: Rp300.000

Maka pendapatan = 400 × Rp300.000 = Rp120 juta.

ROAS = Rp120.000.000 ÷ Rp10.000.000 = 12

Artinya, setiap Rp1 yang kamu keluarkan untuk iklan, menghasilkan Rp12 pendapatan. ROAS seperti ini tergolong sangat sehat dan tentu bikin bisnis berkembang cepat.

Kesalahan Umum Saat Menggunakan Rumus ROAS

  1. Hanya melihat angka tanpa konteks. ROAS tinggi belum tentu untung jika margin laba produk tipis.
  2. Tidak memperhitungkan biaya lain. Biaya ongkir subsidi, diskon, atau retur barang bisa menggerus profit walau ROAS terlihat bagus.
  3. Terlalu cepat menarik kesimpulan. Iklan butuh waktu untuk mendapatkan data yang akurat. Jangan buru-buru menilai hanya dari 1–2 hari berjalan.
  4. Tidak melakukan segmentasi. Menghitung ROAS secara umum bisa menyesatkan. Sebaiknya pisahkan berdasarkan campaign, produk, atau channel.

Rumus ROAS dalam Strategi Digital Marketing

Menguasai rumus ROAS berarti kamu bisa lebih bijak dalam mengalokasikan anggaran iklan. Kalau kamu tahu campaign A punya ROAS 8 sementara campaign B hanya 1, jelas lebih baik alihkan dana ke campaign A.

Inilah kenapa ROAS sering disebut sebagai kompas dalam dunia periklanan digital. Tanpa ROAS, kamu hanya menebak-nebak. Dengan ROAS, kamu bisa mengambil keputusan berbasis data.

Rumus ROAS Adalah Alat Wajib untuk Bisnis Online

Sekarang kamu sudah paham bahwa rumus ROAS bukan hanya angka di dashboard iklan, tapi metrik vital yang menentukan apakah iklanmu menguntungkan atau tidak. Dengan memahaminya, kamu bisa menghemat biaya, meningkatkan strategi, dan mengarahkan bisnismu ke arah yang lebih sehat.

Kalau Bisnis Harus Efisien, Tabungan Juga Begitu

Seperti halnya iklan yang perlu kamu ukur efektivitasnya dengan rumus ROAS, keuangan pribadi juga butuh strategi supaya lebih efisien. Salah satunya adalah dengan memilih produk tabungan yang memberi keuntungan lebih.

Kenalin, ada FINETIKS VIP Save hasil kerja sama dengan Bank Victoria. Produk ini kasih bunga tabungan lebih tinggi dari bank biasa, hingga 6,25% per tahun, tanpa biaya admin, ditambah kuota gratis transfer 20 kali per bulan. Dana kamu juga bebas nggak dikunci, jadi fleksibel banget. Plus, ada asuransi jiwa sampai Rp5 miliar yang bikin rasa aman semakin lengkap.

Dengan semua keuntungan ini, VIP Save jelas bikin uang kamu kerja lebih cerdas. Yuk, download aplikasi FINETIKS sekarang dan mulai menabung dengan cara yang lebih menguntungkan.

Trending Articles