investasi untuk pemula

7 Kesalahan Investasi Untuk Pemula yang Bikin Uang Amblas

July 11, 2025
7 Kesalahan Investasi Untuk Pemula yang Bikin Uang Amblas

Semakin banyak orang yang mulai sadar akan pentingnya investasi untuk masa depan. Tapi, semangat yang tinggi kadang nggak diiringi dengan pengetahuan yang cukup. Akibatnya? Banyak investor pemula justru merugi di awal perjalanan finansialnya.

Buat kamu yang baru terjun ke dunia investasi, artikel ini wajib kamu baca sampai habis. Kita akan bahas 7 kesalahan paling fatal yang sering dilakukan investor pemula, dan tentu saja, solusi aman supaya kamu nggak jatuh ke lubang yang sama.

1. Langsung Masuk ke Investasi High Risk Karena Ingin Cepat Kaya

Gairah untuk meraih kebebasan finansial cepat bikin banyak orang tergiur investasi high return seperti saham gorengan, crypto, atau trading forex. Tanpa perhitungan, langsung all-in karena melihat orang lain bisa untung besar dalam waktu singkat.

Padahal, investasi high risk itu bukan zona nyaman bagi pemula. Tanpa pemahaman, kamu lebih berpeluang rugi daripada untung. Ingat, prinsip dasar investasi itu adalah: semakin tinggi potensi untung, semakin tinggi pula risikonya.

Solusi: Mulailah dari instrumen investasi yang risikonya lebih rendah seperti reksa dana pasar uang atau obligasi negara. Pahami profil risikomu terlebih dahulu sebelum memilih jenis investasi.

2. Ikut Influencer Tanpa Pikir Panjang

Pernah lihat influencer yang pamer portofolio saham puluhan juta? Atau pamer cuan dari crypto hanya dalam seminggu? Banyak pemula jadi ikut-ikutan tanpa menganalisis dulu. Parahnya, rekomendasi itu langsung dieksekusi tanpa riset pribadi.

Masalahnya, influencer belum tentu paham kondisi keuangan kamu. Mereka juga bisa punya kepentingan pribadi, bahkan kadang promosi instrumen berisiko demi komisi.

Solusi: Jangan jadikan influencer sebagai acuan utama. Gunakan mereka sebagai referensi tambahan, tapi tetap lakukan riset sendiri. Investasi yang bijak selalu dimulai dari edukasi, bukan sensasi.

3. Tidak Punya Dana Darurat, Tapi Nekat Investasi

Ini nih kesalahan paling klasik! Banyak yang berpikir, “Daripada uang nganggur, mending gue investasikan semua.” Padahal, dana darurat adalah fondasi utama dalam keuangan pribadi.

Bayangkan kalau tiba-tiba kamu kena PHK, atau ada anggota keluarga yang sakit, dan kamu harus jual investasi di saat harga lagi turun? Bukannya untung, kamu malah rugi besar karena tidak siap menghadapi kondisi darurat.

Solusi: Pastikan kamu sudah punya dana darurat minimal 3–6 bulan pengeluaran rutin sebelum mulai investasi. Simpan dana ini di tempat yang likuid dan aman, seperti tabungan atau deposito.

4. Nggak Punya Tujuan Investasi yang Jelas

Sebagian besar pemula mulai investasi hanya karena “biar punya passive income” atau “ikut-ikutan teman”. Sayangnya, tanpa tujuan yang jelas, kamu akan gampang goyah saat nilai investasi turun.

Investasi tanpa arah itu ibarat naik kendaraan tanpa tahu tujuan. Mau kemana? Nggak tahu. Jadi, ketika ada hambatan, kamu bisa tersesat atau malah menyerah di tengah jalan.

Solusi: Tentukan tujuan investasimu: apakah untuk dana pensiun, beli rumah, pendidikan anak, atau traveling. Dari situ, kamu bisa menentukan jangka waktu, jenis instrumen, dan strategi investasi yang tepat.

5. Tidak Memahami Produk Investasi yang Dipilih

Banyak investor pemula yang membeli saham hanya karena dengar “bakal naik”. Atau ikut crypto karena FOMO. Tapi saat ditanya: “Kamu tahu nggak cara kerjanya?” jawabannya seringkali, “nggak juga sih.”

Padahal, investasi itu harus dipahami, bukan sekadar diikuti. Tanpa pengetahuan dasar, kamu akan mudah panik saat terjadi fluktuasi.

Solusi: Luangkan waktu untuk belajar. Kamu bisa baca e-book, ikuti webinar, atau gunakan platform edukasi keuangan. Pilih produk yang sesuai dengan pemahamanmu dan pelajari risikonya sebelum memutuskan investasi.

6. Mengabaikan Tabungan dan Money Management

Kebanyakan investor pemula berpikir, “Daripada nabung, mending gue invest aja.” Padahal, nabung dan investasi itu bukan pilihan, tapi dua hal yang saling melengkapi.

Tanpa tabungan yang sehat, kamu akan kesulitan mengelola arus kas harian. Ujung-ujungnya, kamu bisa terpaksa mencairkan investasi sebelum waktunya hanya untuk menutup kebutuhan rutin.

Belum lagi soal money management. Banyak yang investasi asal-asalan tanpa tahu berapa persen penghasilan yang ideal dialokasikan ke investasi, tabungan, dan kebutuhan harian.

Solusi: Bangun kebiasaan keuangan sehat. Sisihkan penghasilan untuk tabungan dan investasi secara proporsional. Idealnya, kamu bisa pakai prinsip 50-30-20: 50% kebutuhan, 30% tabungan dan darurat, 20% investasi.

7. Gagal Membedakan Investasi dan Spekulasi

Spekulasi itu mirip judi, mengandalkan keberuntungan. Sayangnya, banyak pemula yang mengira mereka sedang berinvestasi, padahal sebenarnya mereka sedang berspekulasi.

Contoh klasik? Beli saham gorengan hanya karena viral, atau trading tanpa analisis dan strategi yang matang.

Solusi: Bedakan investasi dan spekulasi. Investasi butuh rencana jangka panjang, disiplin, dan analisis. Jangan tergoda cuan instan yang tidak realistis. Ingat, membangun kekayaan itu maraton, bukan sprint.

Masuk ke Dunia Investasi dengan Cara yang Benar? FINETIKS Jawabannya

Kalau kamu sudah terjebak satu atau beberapa kesalahan di atas, tenang—masih belum terlambat untuk memperbaiki semuanya.

Di sinilah FINETIKS hadir sebagai solusi keuangan yang tepat untuk pemula. Dengan layanan Money Management dari FINETIKS, kamu bisa:

  • Menyusun perencanaan keuangan yang personal dan realistis.
  • Mengetahui profil risiko dan tujuan finansialmu.
  • Mendapat bimbingan keuangan tanpa jargon ribet.

Nggak cuma itu, buat kamu yang belum punya tabungan atau belum bisa disiplin menabung, ada juga produk VIP Save dari FINETIKS. Ini adalah solusi tabungan otomatis yang bantu kamu menyisihkan uang secara konsisten, tanpa rasa berat.

Jadi, kamu bisa mulai dari langkah dasar: membangun dana darurat, punya tabungan aman, lalu lanjut ke investasi dengan lebih percaya diri.

Investasi memang menjanjikan masa depan yang lebih baik. Tapi, kalau kamu salah langkah di awal, bisa-bisa masa depan itu justru semakin jauh dari harapan.

Ingat, investasi itu bukan jalan pintas untuk jadi kaya. Tapi ia adalah kendaraan yang tepat untuk sampai ke tujuan finansial jika dikendarai dengan sabar dan strategi.

Hindari 7 kesalahan fatal di atas dan bangun pondasi keuanganmu dari sekarang. Dan kalau kamu butuh partner yang ngerti cara mengatur keuangan dengan cerdas, FINETIKS siap bantu kamu. Download aplikasi FINETIKS sekarang yuk!

Trending Articles