Pernah kebayang liburan sendiri tanpa teman atau keluarga? Nggak perlu tunggu orang lain siap, nggak perlu kompromi soal destinasi, menyiapkan budget sendiri dan bisa ngatur itinerary sesuka hati. Itulah kenikmatan dari solo traveling, perjalanan yang kamu lakukan sendirian, tapi justru bisa bikin kamu merasa lebih dekat dengan diri sendiri.
Solo traveling sekarang bukan cuma tren, tapi sudah jadi gaya hidup. Banyak orang yang memutuskan untuk bepergian sendiri karena ingin istirahat dari rutinitas, cari perspektif baru, atau sekadar recharge energi secara pribadi.
Tapi kenapa sih solo traveling begitu disukai banyak orang? Yuk, simak 10 alasannya di bawah ini.
Saat traveling bareng orang lain, kamu pasti harus diskusi panjang tentang tempat yang mau dikunjungi, waktu makan, jam berangkat, dan lainnya. Nah, kalau solo traveling, semua keputusan ada di tangan kamu. Mau bangun siang? Bisa. Mau nongkrong lama di satu tempat? Gak ada yang protes.
Kebebasan ini bikin pengalaman jalan-jalan jadi lebih santai dan menyenangkan. Kamu bisa fokus menikmati momen tanpa terburu-buru.
Ini dia manfaat paling dalam dari solo traveling. Saat kamu sendirian, kamu akan lebih sadar akan perasaan, pikiran, dan reaksi terhadap berbagai situasi. Entah itu saat tersesat, dapat kejutan indah, atau ketika harus membuat keputusan spontan. Semua pengalaman itu memperkuat intuisi dan kedewasaan emosionalmu.
Ketika bepergian sendiri, kamu akan belajar mengandalkan diri sendiri. Mulai dari cari rute transportasi, booking penginapan, sampai negosiasi harga atau menghadapi hal-hal tak terduga. Ini jadi latihan mental yang bagus banget, apalagi buat kamu yang ingin lebih berani dan percaya diri.
Kamu bisa pilih mau traveling gaya backpacker hemat, staycation santai, atau road trip naik mobil van traveling yang bisa kamu ubah jadi tempat tidur. Semua bisa kamu sesuaikan tanpa harus khawatir teman kamu gak setuju. Kebebasan menentukan gaya liburan ini bikin solo traveling terasa lebih personal.
Percaya atau nggak, orang yang solo traveling biasanya lebih mudah diajak ngobrol dan terbuka terhadap lingkungan sekitar. Kamu akan lebih mudah connect dengan sesama traveler di hostel, tempat wisata, atau bahkan penduduk lokal. Banyak juga cerita cinta yang berawal dari solo traveling, lho!
Salah satu hal paling melelahkan dalam group traveling adalah drama: telat bangun, beda selera makanan, jadwal bentrok, hingga urusan keuangan yang kadang bikin cekcok. Solo traveling bebas dari semua itu. Kamu cuma perlu memikirkan kenyamanan dan kesenangan dirimu sendiri.
Karena kamu tidak terdistraksi oleh percakapan atau agenda orang lain, kamu bisa lebih menikmati tiap detail perjalanan: bau kopi di kedai lokal, suara ombak, langit senja, hingga senyum anak-anak di desa terpencil. Rasanya seperti kamu benar-benar hadir dan hidup di momen itu.
Solo traveling juga berarti kamu bisa lebih selektif dalam memilih barang bawaan. Misalnya, buat kamu yang muslimah, bisa bawa mukena traveling yang ringan dan cepat kering. Atau kalau kamu sering repot dengan pakaian kusut, bisa siapkan setrika traveling mini biar selalu tampil rapi. Bagi kamu yang perlu dukungan mobilitas ekstra, ada juga kursi roda traveling yang praktis dan mudah dilipat.
Soal tas? Tentunya pilih tas traveling yang sesuai gaya dan kapasitasmu, entah itu backpack atau koper roda empat. Intinya, kamu bebas menyesuaikan perlengkapan tanpa harus menyesuaikan diri dengan orang lain.
Banyak yang takut solo traveling mahal. Padahal, justru bisa lebih hemat karena semua keputusan ada di tanganmu. Mau makan di warung murah? Bisa. Mau tidur di dormitory? Gak masalah. Kamu bisa kontrol budget sesuai kemampuan dan prioritasmu. Apalagi kalau kamu sudah buat perencanaan keuangan dari awal, solo traveling bisa jadi sangat terjangkau dan tetap nyaman.
Kadang, kita butuh waktu sendiri untuk meresapi hidup, menyembuhkan luka batin, atau sekadar bernapas lega dari tekanan sehari-hari. Solo traveling adalah waktu terbaik untuk healing. Kamu bisa menangis tanpa ditanya-tanya, bisa tertawa tanpa dinilai, dan bisa merasakan kembali betapa hidup ini luas dan penuh kemungkinan.
Sebelum kamu packing dan berangkat, berikut beberapa tips agar solo traveling kamu tetap aman dan nyaman:
Kalau kamu punya kebutuhan khusus seperti pengguna kursi roda, pastikan juga aksesibilitas tempat tujuanmu sudah mendukung kursi roda traveling agar tetap leluasa menikmati perjalanan.
Nah, bagian ini penting banget. Banyak orang gagal traveling bukan karena gak punya waktu, tapi karena gak punya dana. Padahal, traveling bisa banget kamu siasati dari jauh hari asal kamu punya perencanaan keuangan yang jelas.
Berikut beberapa langkah yang bisa kamu ikuti:
Kalau kamu butuh solusi cerdas buat bantu atur keuangan traveling, FINETIKS bisa jadi pilihan terbaik.
FINETIKS adalah aplikasi perencanaan keuangan yang memungkinkan kamu untuk:
Misalnya, kamu ingin solo traveling ke Labuan Bajo dengan total biaya Rp6 juta. FINETIKS akan bantu kamu menghitung berapa yang harus kamu tabung tiap bulan, bahkan tiap minggu. Kamu juga bisa aktifkan pengingat dan pantau langsung apakah kamu udah sesuai target atau belum.
FINETIKS cocok banget buat kamu yang ingin traveling dengan tenang tanpa drama keuangan di akhir bulan. Bisa juga kamu gabungkan dengan fitur Tabungan VIP Save, biar dana traveling kamu makin aman dan gak kepake buat kebutuhan lain.
Solo traveling bukan soal jalan-jalan sendiri, tapi soal menemukan versi terbaik dari dirimu sendiri. Kamu bebas menentukan arah, bebas meresapi setiap detik perjalanan, dan bebas menjadi dirimu yang paling jujur tanpa distraksi siapa pun.
Dan yang lebih penting lagi, kalau kamu bisa mengatur perjalananmu sendiri, kamu juga bisa mengatur hidupmu sendiri. Maka dari itu, sebelum buka peta dan cari tiket pesawat, pastikan dulu kamu siap secara mental dan finansial.
Gunakan bantuan dari aplikasi seperti FINETIKS untuk bantu kamu menyiapkan semua aspek keuangan secara detail dan terencana. Dengan begitu, solo traveling kamu gak cuma berkesan secara emosional, tapi juga aman dan nyaman secara finansial. Download aplikasi FINETIKS sekarang!