manfaat dan resiko suku bunga rendah

Ini Sederet Manfaat dan Resiko Suku Bunga Rendah

Karin Hidayat
Karin Hidayat
October 1, 2025
Ini Sederet Manfaat dan Resiko Suku Bunga Rendah

Kenapa Suku Bunga Itu Penting Buat Kamu?

Kamu mungkin sering dengar berita tentang “suku bunga acuan turun” atau “bank sentral naikin suku bunga” di televisi, media online, atau notifikasi aplikasi keuangan. Tapi, jujur aja, seberapa sering kamu benar-benar memikirkan dampaknya ke hidup kamu?

Padahal, suku bunga adalah salah satu instrumen paling berpengaruh di ekonomi modern. Perubahan kecil aja, misalnya dari 6% jadi 5,75%, bisa bikin miliaran uang bergerak: cicilan rumah berubah, harga saham naik, nilai rupiah goyah, sampai gaya hidup masyarakat ikut menyesuaikan.

Nah, dalam artikel ini, kita akan kupas tuntas manfaat dan resiko suku bunga rendah. Kita nggak akan bahas dengan bahasa ribet ala dosen ekonomi, tapi dengan gaya obrolan santai biar kamu bisa langsung ngerti relevansinya buat keuangan pribadi.

Apa Itu Suku Bunga Rendah?

Sebelum terlalu jauh, kita perlu satu pemahaman dulu.

Suku bunga adalah harga uang. Kalau kamu pinjam uang dari bank, kamu harus bayar bunga. Kalau kamu taruh uang di tabungan, kamu dapat bunga. Suku bunga ditentukan oleh pasar dan, yang paling berpengaruh, oleh bank sentral (misalnya Bank Indonesia).

Ketika bank sentral menurunkan suku bunga acuan, biasanya suku bunga pinjaman dan tabungan di bank juga ikut turun. Nah, kondisi inilah yang kita sebut suku bunga rendah.

Kenapa bank sentral suka nurunin bunga? Biasanya karena ekonomi sedang melambat. Dengan bunga yang murah, orang diharapkan lebih semangat untuk belanja, investasi, dan memutar uang.

Manfaat Suku Bunga Rendah

Sekarang kita masuk ke sisi positif dulu. Kenapa suku bunga rendah sering disebut “obat pereda nyeri” buat ekonomi?

1. Konsumsi Masyarakat Naik

Suku bunga rendah bikin kredit lebih murah. Contohnya, cicilan KPR bisa turun ratusan ribu per bulan. Efeknya? Orang lebih berani mengambil pinjaman untuk beli rumah, mobil, gadget, atau kebutuhan lain. Konsumsi naik, perputaran uang di masyarakat jadi lebih cepat.

2. Biaya Pinjaman Lebih Ringan Buat Bisnis

Perusahaan yang mau ekspansi juga diuntungkan. Dengan bunga rendah, biaya pinjam modal untuk bikin pabrik baru, beli mesin, atau bayar tenaga kerja jadi lebih kecil. Ini mendorong pertumbuhan bisnis dan penciptaan lapangan kerja.

3. Mengurangi Tekanan Utang

Buat individu, bunga rendah bikin cicilan pinjaman (KPR, kredit mobil, pinjaman usaha) jadi lebih ringan. Buat negara, bunga rendah juga meringankan beban pembayaran utang dalam negeri. Dengan begitu, ada lebih banyak ruang fiskal untuk program pembangunan.

4. Meningkatkan Investasi di Pasar Modal

Saat bunga tabungan dan deposito kecil, investor biasanya mencari alternatif lain: saham, obligasi, reksa dana. Inilah kenapa pasar modal sering melesat saat suku bunga rendah. Buat kamu yang punya jiwa investor, ini bisa jadi peluang emas.

5. Penopang Ekonomi di Masa Sulit

Bunga rendah sering jadi senjata darurat saat ekonomi global lagi terpuruk. Contoh paling nyata: saat pandemi COVID-19, hampir semua bank sentral memangkas suku bunga demi menjaga konsumsi dan investasi supaya ekonomi nggak ambruk total.

Resiko Suku Bunga Rendah

Nah, meskipun terlihat manis, suku bunga rendah itu seperti pedang bermata dua. Ada juga konsekuensi negatifnya.

1. Risiko Inflasi

Kalau terlalu banyak uang beredar karena orang belanja besar-besaran, sementara barang dan jasa terbatas, harga bisa melonjak. Inilah inflasi. Kalau inflasi lebih tinggi daripada bunga tabungan, nilai uangmu sebenarnya menyusut.

2. Tabungan Jadi Tidak Menguntungkan

Buat kamu yang hobi nabung di bank, bunga rendah bisa bikin frustrasi. Bayangin deposito cuma kasih 3-4% per tahun, sementara inflasi bisa 5%. Artinya, daya beli uangmu malah turun, bukan bertambah.

3. Bubble Aset

Karena tabungan kurang menarik, orang lari ke investasi lain. Harga saham bisa melesat tinggi, properti melonjak, bahkan aset spekulatif kayak kripto bisa booming. Tapi hati-hati, kalau harga terlalu jauh dari nilai sebenarnya, bubble bisa pecah kapan saja.

4. Tantangan Buat Perbankan

Bank hidup dari selisih bunga pinjaman dan tabungan. Kalau bunga terlalu rendah, margin keuntungan mereka menyusut. Dalam jangka panjang, ini bisa bikin bank jadi lebih agresif mengambil risiko, yang justru berbahaya bagi stabilitas sistem keuangan.

5. Kebiasaan Utang Berlebihan

Bunga rendah bikin orang dan perusahaan lebih berani berhutang. Masalahnya, kalau nanti bunga naik lagi, cicilan bisa melonjak. Risiko gagal bayar pun meningkat, baik di level individu maupun perusahaan.

Studi Kasus: Suku Bunga Rendah di Dunia Nyata

Supaya lebih relatable, yuk lihat contoh nyata.

  • Amerika Serikat (2008): Saat krisis finansial, The Fed memangkas bunga hingga hampir nol. Ekonomi akhirnya bangkit, tapi bertahun-tahun kemudian, pasar saham jadi overvalued dan risiko bubble meningkat.
  • Jepang: Sudah puluhan tahun Jepang menerapkan bunga sangat rendah (bahkan negatif) untuk dorong pertumbuhan. Hasilnya? Ekonomi stabil, tapi daya tarik tabungan hilang, dan generasi muda enggan menabung.
  • Indonesia (2020): Saat pandemi, Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan berkali-kali untuk menjaga ekonomi tetap bergerak. Efeknya konsumsi rumah tangga sedikit terbantu, meski daya beli tetap tertekan inflasi.

Contoh ini nunjukkin bahwa manfaat dan resiko suku bunga rendah selalu bergantung pada konteks ekonomi masing-masing negara.

Apa Artinya Buat Kamu?

Sekarang kita balik ke level personal. Apa yang harus kamu lakukan kalau suku bunga lagi rendah?

  1. Jangan hanya nabung di rekening biasa. Karena bunganya kecil, uangmu bisa kalah sama inflasi.
  2. Cari alternatif investasi. Reksa dana pasar uang, obligasi, atau saham bisa jadi pilihan, tergantung profil risikomu.
  3. Manfaatkan bunga rendah untuk utang produktif. Misalnya, ambil KPR saat bunga turun bisa jadi langkah tepat karena cicilan lebih ringan.
  4. Tetap waspada. Jangan tergoda ngutang berlebihan hanya karena bunganya murah. Ingat, bunga bisa naik lagi sewaktu-waktu.

Manfaat dan Resiko Suku Bunga Rendah

Dari pembahasan panjang ini, jelas bahwa suku bunga rendah itu ibarat pisau dapur. Bisa sangat bermanfaat kalau digunakan dengan tepat, dorong konsumsi, investasi, dan pemulihan ekonomi. Tapi juga bisa melukai kalau dipakai berlebihan, memicu inflasi, bubble, dan utang yang tidak terkendali.

Buat kamu, kuncinya adalah melek finansial. Jangan cuma ikut arus. Sadarilah bahwa di balik bunga rendah, ada peluang dan risiko yang bisa langsung berpengaruh ke dompetmu.

FINETIKS VIP Save

Kalau kamu khawatir tabungan biasa nggak lagi menguntungkan di era bunga rendah, kamu perlu solusi yang lebih pintar.

Lewat FINETIKS VIP Save, hasil kerja sama dengan Bank Victoria, kamu bisa nikmati bunga tabungan hingga 6,25% per tahun. Bayangkan, uangmu bisa tumbuh lebih cepat.

Bukan cuma itu, kamu juga dapat:

  • Tanpa biaya admin bulanan
  • Kuota gratis transfer 20 kali per bulan
  • Dana fleksibel, bebas ditarik kapan saja tanpa terkunci
  • Asuransi jiwa hingga Rp5 miliar

Dengan semua benefit ini, kamu bisa tetap merasa aman seperti nabung biasa, tapi dengan keuntungan selayaknya investasi ringan.

Jadi, jangan biarkan uangmu tergerus inflasi hanya karena suku bunga rendah. Download aplikasi FINETIKS sekarang, dan nikmati cara baru menabung yang lebih cerdas, aman, dan menguntungkan.

Artikel Terkini