saham ihsg

Saham IHSG: Dari Guncangan ke Pemulihan

Karin Hidayat
Karin Hidayat
June 4, 2025
Saham IHSG: Dari Guncangan ke Pemulihan

Apa Itu Saham IHSG?

Kalau kamu baru mulai belajar soal investasi, mungkin istilah IHSG sering terdengar, tapi belum begitu paham maksudnya. Nah, saham IHSG adalah bagian dari indeks yang mencerminkan kinerja pasar saham Indonesia secara keseluruhan.

IHSG adalah singkatan dari Indeks Harga Saham Gabungan. Indeks ini mencatat pergerakan harga seluruh saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jadi, IHSG bisa dibilang seperti “rapor besar” dari seluruh perusahaan yang go public di Indonesia.

Kalau nilainya naik, berarti rata-rata saham di Indonesia juga naik. Kalau turun? Ya sebaliknya. Makanya, banyak investor memantau pergerakan saham IHSG hari ini buat menentukan langkah investasi mereka.

Bagaimana IHSG Bisa Naik dan Turun?

IHSG itu sensitif banget, karena dipengaruhi banyak faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Supaya kamu lebih paham, yuk kita bedah satu per satu:

  1. Kebijakan Pemerintah

Misalnya, ketika pemerintah mengumumkan kebijakan baru soal pajak, subsidi, atau perubahan peraturan di sektor keuangan, IHSG bisa langsung merespons. Kalau kebijakannya dinilai positif oleh pasar, IHSG bisa melonjak. Tapi kalau dianggap merugikan bisnis atau investor, indeks bisa anjlok.

  1. Kondisi Politik

Kondisi politik yang stabil biasanya bikin investor lebih tenang. Tapi kalau ada isu seperti demo besar-besaran, ketegangan antar lembaga negara, atau pergantian pejabat penting seperti Menteri Keuangan, itu bisa bikin pasar panik dan IHSG turun.

  1. Kondisi Ekonomi Global

Ini salah satu faktor terbesar. Seperti ketika isu tarif dari era Presiden Trump kembali memanas dan memicu perang dagang, dampaknya nggak cuma ke Amerika, tapi juga ke pasar saham di negara berkembang, termasuk Indonesia.

Atau ketika terjadi ketegangan geopolitik seperti konflik di Timur Tengah atau perang dagang antara China-AS, pasar saham langsung goyang. Karena investor global cenderung “kabur” dari aset-aset berisiko, termasuk pasar saham negara berkembang.

  1. Kinerja Perusahaan

Ingat, IHSG terdiri dari banyak saham perusahaan. Kalau banyak perusahaan besar mencatatkan laba menurun, atau gagal mencapai target, ini akan menarik IHSG ke bawah. Sebaliknya, kalau banyak perusahaan menunjukkan pertumbuhan yang baik, IHSG bisa terdongkrak naik.

  1. Sentimen Investor

Sentimen itu seperti “mood” pasar. Kadang bukan karena data ekonomi atau berita besar, tapi cuma karena rumor atau ekspektasi yang belum pasti. Misalnya ada spekulasi suku bunga bakal naik, investor bisa langsung jualan saham, walaupun belum tentu benar.

Kenapa IHSG Anjlok?

Mungkin kamu masih ingat, belum lama ini IHSG sempat terjun bebas. Banyak investor, termasuk ritel, bingung dan panik. Nah, berikut ini beberapa penyebab utamanya:

  1. Isu Mundurnya Menteri Keuangan

Berita bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bakal mundur sempat bikin geger. Sri Mulyani dianggap sebagai pilar stabilitas ekonomi Indonesia. Jadi, isu ini membuat investor khawatir soal arah kebijakan fiskal dan ekonomi ke depan. Meskipun belum pasti, sentimen negatif sudah terlanjur terbentuk.

  1. Kebijakan Baru Soal TNI

Perubahan regulasi soal kewenangan militer dan hubungannya dengan sipil juga menimbulkan kekhawatiran soal stabilitas politik dan demokrasi. Investor asing langsung menarik dana besar-besaran dari pasar modal Indonesia.

  1. Gejolak Global: Tarif, Inflasi, Suku Bunga

Kebijakan tarif dari AS, tensi geopolitik, serta rencana The Fed menaikkan suku bunga membuat investor global menjauh dari pasar berkembang seperti Indonesia. Mereka lebih memilih instrumen yang dianggap “aman” seperti dolar AS atau obligasi pemerintah AS.

  1. Volatilitas Pasar Dunia

Banyak indeks global juga ikut terkoreksi, dari Wall Street hingga bursa di Eropa dan Asia. Karena semuanya saling terhubung, dampaknya juga terasa di IHSG.

Apakah IHSG Sudah Pulih?

Kabar baiknya, sekarang kondisi saham IHSG hari ini mulai membaik. IHSG mulai menanjak perlahan dan kembali ke atas level 6.600an.

Meski belum bisa dibilang “stabil”, setidaknya ada angin segar yang membawa optimisme baru, seperti:

  • Klarifikasi politik: Isu soal Sri Mulyani mulai mereda, dan pemerintah memberikan sinyal kepastian arah kebijakan ekonomi.
  • Emiten baru masuk bursa: FORE (perusahaan teknologi edukasi) baru-baru ini go public dan mendapat sambutan positif dari investor.
  • Inflasi terkendali: Di dalam negeri, inflasi masih dalam batas aman, dan Bank Indonesia juga masih berhati-hati dalam menaikkan suku bunga.

Tapi ingat, situasi belum benar-benar aman. Volatilitas masih tinggi dan kondisi global masih labil. Kita tetap perlu waspada.

Strategi Investasi Saat IHSG Fluktuatif

Berinvestasi saat pasar tidak menentu memang menantang. Tapi bukan berarti kamu harus berhenti. Kuncinya adalah strategi yang tepat. Berikut beberapa tips buat kamu:

  1. Jangan Taruh Semua Telur di Satu Keranjang. Artinya, diversifikasi. Jangan cuma investasi di satu jenis saham atau satu sektor. Campur antara saham blue chip, saham sektor teknologi, dan juga mungkin reksa dana atau emas.
  2. Pilih Investasi Jangka Panjang. Saat IHSG fluktuatif, pendekatan jangka pendek bisa membuat kamu rugi. Tapi kalau kamu pegang saham-saham berkualitas dan punya visi jangka panjang, fluktuasi sementara tidak jadi masalah.
  3. Gunakan Dollar Cost Averaging (DCA). Ini strategi di mana kamu rutin beli saham dalam jumlah tetap, misalnya tiap bulan. Dengan begitu, kamu bisa mengurangi risiko beli di harga terlalu tinggi.
  4. Selalu Update Informasi. Jangan malas baca berita ekonomi atau laporan keuangan. Kamu bisa follow akun-akun finansial terpercaya atau gunakan aplikasi yang menyediakan insight pasar secara real time.

Menabung Aman di FINETIKS VIP Save

Kalau kamu merasa belum siap menghadapi naik-turunnya IHSG, kamu bisa pilih solusi yang lebih stabil tapi tetap menguntungkan: menabung di FINETIKS VIP Save.

Dengan bunga yang kompetitif dan fitur fleksibel, kamu bisa mengelola dana untuk kebutuhan jangka pendek atau darurat tanpa khawatir soal risiko seperti di pasar saham.

Keuntungan lainnya:

  • Transfer gratis kapan saja.
  • Keuntungan lebih tinggi dari tabungan biasa.
  • Cocok untuk kamu yang sedang menyusun rencana keuangan jangka menengah.

Menabung di FINETIKS VIP Save bisa jadi langkah awal sebelum kamu benar-benar siap terjun ke dunia investasi saham.

Saham IHSG adalah cermin dari kondisi ekonomi dan pasar modal Indonesia. Meski sempat tertekan oleh berbagai isu, baik dalam maupun luar negeri, IHSG mulai menunjukkan pemulihan.

Namun, pasar masih sangat fluktuatif. Buat kamu yang ingin tetap berinvestasi, penting untuk pahami risiko, gunakan strategi yang tepat, dan selalu update dengan perkembangan terbaru.

Dan kalau kamu masih ragu untuk berinvestasi di tengah gejolak ini, menabung di FINETIKS VIP Save bisa jadi opsi cerdas untuk tetap mengatur keuanganmu dengan aman dan efisien.

Download sekarang, gratis di App Store dan Google Play!

Artikel Terkini