pajak bunga deposito syariah vs konvensional

Pajak Bunga Deposito Syariah vs Konvensional, Lebih Untung Mana?

Karin Hidayat
Karin Hidayat
May 6, 2025
Pajak Bunga Deposito Syariah vs Konvensional, Lebih Untung Mana?

Deposito menjadi salah satu instrumen investasi yang banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia karena dianggap aman dan mudah diakses. Selain itu, deposito juga menawarkan bunga yang relatif stabil, sehingga banyak orang yang tertarik untuk menggunakannya sebagai sarana untuk menyimpan dana atau investasi jangka pendek. Namun, di Indonesia, terdapat dua jenis deposito yang banyak digunakan, yaitu deposito syariah dan deposito konvensional.

Perbedaan antara deposito syariah dan konvensional terletak pada prinsip yang mendasari pengelolaannya. Deposito syariah tidak menggunakan sistem bunga, melainkan bagi hasil, yang mengikuti prinsip-prinsip dalam hukum syariah. Sementara itu, deposito konvensional menggunakan sistem bunga yang diatur oleh bank dan didasarkan pada suku bunga pasar.

Namun, yang sering menjadi pertanyaan adalah perbedaan dalam pajak bunga deposito syariah vs konvensional. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan pajak bunga antara deposito syariah dan konvensional, serta bagaimana hal ini mempengaruhi keuntungan yang kamu terima dari deposito. 

Apa Itu Deposito Syariah dan Konvensional?

Deposito Syariah

Deposito syariah adalah produk simpanan yang dikelola oleh bank dengan prinsip syariah, di mana keuntungan yang didapatkan berasal dari bagi hasil antara bank dan nasabah. Keuntungan ini didasarkan pada kesepakatan yang telah dibuat di awal dan tidak menggunakan bunga yang bersifat tetap.

Prinsip dasar dalam deposito syariah adalah mudharabah, yang berarti bank bertindak sebagai pengelola dana dan nasabah sebagai pemilik dana. Keuntungan yang didapatkan akan dibagi antara bank dan nasabah berdasarkan nisbah atau persentase yang telah disepakati.

Deposito Konvensional

Sementara itu, deposito konvensional adalah simpanan yang memberikan bunga tetap kepada nasabah. Bunga ini dihitung berdasarkan suku bunga yang ditetapkan oleh bank sesuai dengan ketentuan pasar. Deposito konvensional memiliki jangka waktu tertentu, dan bunga yang diperoleh akan diberikan pada saat jatuh tempo, atau dapat juga dibayarkan secara periodik, tergantung pada kesepakatan dengan bank.

Pajak Bunga Deposito Syariah vs Konvensional

Pajak pada Deposito Konvensional

Bunga yang diterima dari deposito konvensional dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia. Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-16/PJ/2016, bunga deposito yang diterima oleh nasabah dikenakan pajak penghasilan (PPh) final sebesar 20%. Pajak ini dipotong langsung oleh bank pada saat bunga deposito dibayarkan.

Namun, pajak ini hanya dikenakan pada bunga yang diterima oleh nasabah, bukan pada pokok deposito. Dengan kata lain, kamu hanya akan dikenakan pajak atas keuntungan yang diperoleh dari deposito tersebut.

Pajak pada Deposito Syariah

Meskipun deposito syariah tidak menggunakan sistem bunga, bagi hasil yang diterima dari deposito syariah juga dikenakan pajak yang sama dengan deposito konvensional. Bagi hasil yang diterima dari bank syariah dikenakan pajak penghasilan (PPh) final sebesar 20% yang dipotong langsung oleh bank syariah pada saat bagi hasil dibayarkan.

Meskipun prinsip yang digunakan berbeda, pajak yang dikenakan pada bunga deposito konvensional dan bagi hasil deposito syariah tetap sama, yaitu pajak penghasilan (PPh) final 20%. Ini berlaku untuk semua produk deposito yang menawarkan keuntungan berupa bunga atau bagi hasil.

Apa Bedanya Pajak pada Deposito Syariah dan Konvensional?

Meskipun keduanya dikenakan pajak penghasilan final yang sama sebesar 20%, ada beberapa perbedaan yang perlu kamu ketahui terkait pajak bunga deposito syariah vs konvensional.

  1. Prinsip Pengelolaan Dana
  • Deposito Konvensional: Menggunakan bunga yang dihitung berdasarkan suku bunga yang ditetapkan oleh bank dan pasar. Pajak dikenakan atas bunga yang diterima nasabah.
  • Deposito Syariah: Menggunakan bagi hasil yang dihitung berdasarkan kesepakatan antara bank dan nasabah, sesuai dengan prinsip syariah. Pajak dikenakan atas bagi hasil yang diterima nasabah.
  1. Transparansi dan Kepatuhan Syariah
  • Deposito syariah lebih menekankan pada prinsip transparansi dan kepatuhan pada hukum syariah, di mana keuntungan yang diterima tidak boleh melibatkan riba (bunga) atau unsur yang tidak halal. Sementara itu, deposito konvensional lebih fleksibel dalam hal pengelolaan dana, namun tetap tunduk pada aturan perpajakan yang sama.
  1. Pengelolaan Investasi
  • Bagi hasil pada deposito syariah lebih bergantung pada kinerja investasi yang dikelola oleh bank syariah, sehingga tingkat keuntungan bisa berfluktuasi. Sedangkan deposito konvensional memiliki bunga tetap yang sudah ditentukan di awal, sehingga lebih stabil meskipun tetap dikenakan pajak atas bunga yang diperoleh.

Mana yang Lebih Menguntungkan: Deposito Syariah atau Konvensional?

Saat memutuskan untuk berinvestasi dalam bentuk deposito, banyak orang sering kali bingung memilih antara deposito syariah dan deposito konvensional. Untuk memilih mana yang lebih menguntungkan, kamu perlu mempertimbangkan beberapa faktor, seperti tujuan investasi, tingkat kenyamanan dengan prinsip syariah, dan stabilitas suku bunga.

Jika kamu mengutamakan prinsip syariah dan tidak ingin terlibat dalam riba (bunga), maka deposito syariah bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika kamu lebih memilih investasi yang lebih stabil dengan bunga yang sudah ditentukan di awal, deposito konvensional bisa memberikan keuntungan yang lebih pasti.

Namun, perlu diingat bahwa meskipun deposito konvensional menawarkan suku bunga tetap, pajak tetap dikenakan pada bunga yang diperoleh. Sementara itu, deposito syariah meskipun menggunakan prinsip bagi hasil, tetap dikenakan pajak yang sama atas keuntungan yang diperoleh.

Alternatif Investasi: FINETIKS VIP Save

Saat ini, banyak orang yang mencari alternatif investasi yang lebih menguntungkan dengan tingkat fleksibilitas yang tinggi, dan FINETIKS VIP Save hadir sebagai solusi tepat untuk kebutuhan tersebut. VIP Save menawarkan keuntungan hingga 6,25% per tahun dengan sistem bunga majemuk, yang memungkinkan saldo kamu berkembang lebih cepat.

Selain itu, FINETIKS VIP Save juga memiliki berbagai keuntungan tambahan yang membuatnya menjadi pilihan investasi yang cerdas, seperti:

  • Fleksibilitas dan kemudahan: Kamu bisa menarik dana kapan saja tanpa biaya tambahan. Ini membuat VIP Save sangat cocok untuk kamu yang menginginkan dana yang bisa diakses kapan saja untuk kebutuhan mendesak.
  • Keamanan terjamin: Dana yang kamu simpan di VIP Save aman karena diawasi oleh OJK dan Bank Indonesia. Ditambah lagi, VIP Save menggunakan sistem keamanan data berstandar ISO 27001.
  • Tanpa biaya administrasi dan saldo minimum: Tidak ada biaya admin atau saldo minimum, sehingga kamu bisa mulai menabung dengan jumlah yang sesuai kemampuanmu.
  • Asuransi jiwa hingga Rp5 miliar: FINETIKS VIP Save memberikan perlindungan ekstra untuk kamu dan keluarga melalui asuransi jiwa.

Dengan keuntungan yang lebih tinggi, keamanan terjamin, dan tanpa biaya administrasi, VIP Save adalah pilihan yang tepat untuk kamu yang ingin mengelola dana dengan cara yang lebih praktis dan menguntungkan. Jadi, jika kamu mencari alternatif investasi yang lebih menguntungkan dan fleksibel, FINETIKS VIP Save bisa menjadi pilihan yang bijak.

Yuk, download sekarang, gratis di App Store dan Google Play!

Artikel Terkini