p2p lending

P2P Lending: Investasi Cerdas atau Jebakan Bunga Tinggi? Ini Fakta Lengkapnya!

Karin Hidayat
Karin Hidayat
June 25, 2025
P2P Lending: Investasi Cerdas atau Jebakan Bunga Tinggi? Ini Fakta Lengkapnya!

Beberapa minggu ini, P2P lending (peer-to-peer lending) banyak dibicarakan kembali di dunia investasi digital. Banyak yang tergoda karena iming-iming return dua digit, nabung banyak yang nyangkut di isu gagal bayar juga. Tapi, dalam dunia keuangan, semua keputusan merupakan tanggung jawab kita pribadi masing-masing. Dan untuk terjun ke dunia investasi, apalagi instrumen dengan risiko tinggi, kita harus benar-benar mempelajari dan memahami sebelum terjun langsung dengan mengambil modal tabungan kita.

Di artikel ini kita akan bahas apa itu P2P Lending, risiko investasi di P2P lending, dan apakah ini cocok untuk kamu.

Apa Itu P2P Lending dan Kenapa Bisa Gagal Bayar?

P2P lending (peer-to-peer lending) adalah platform yang mempertemukan peminjam (borrower) dan pemberi pinjaman (lender) tanpa perantara bank. Dalam sistem ini, kamu sebagai individu bisa menjadi “bank”, memberikan pinjaman kepada UMKM atau individu lain dengan imbal hasil (bunga) yang menarik.

Contohnya begini:

Kamu punya uang Rp10 juta. Lalu kamu pakai aplikasi P2P lending dan memilih untuk mendanai seorang pelaku UMKM yang butuh modal. Sebagai imbalannya, kamu dapat bunga (imbal hasil) dari cicilan yang dibayar si peminjam. Kelihatannya seperti win-win solution, bukan? Tapi realitanya ga sesederhana itu.

Penyebab Gagal Bayar di P2P Lending

Gagal bayar (default) artinya si peminjam tidak bisa atau tidak mau melanjutkan cicilan pinjamannya. Bisa telat, bisa juga benar-benar macet total. Dan ketika itu terjadi, kamu sebagai pemberi dana bisa kehilangan sebagian bahkan seluruh uang kamu.

Dan yang bikin lebih gawat: Di P2P lending, tidak ada jaminan uang kamu akan dikembalikan. Platform hanya sebagai perantara, bukan penjamin.

Ini beberapa penyebab bisa gagal bayar di P2P Lending:

  1. Skor Kredit Tidak Akurat
    Banyak platform hanya melakukan analisis data secara digital. Tanpa wawancara langsung atau verifikasi mendalam, peminjam dengan kemampuan bayar buruk bisa lolos seleksi.
  2. Overoptimisme Platform
    Karena berlomba menawarkan bunga tinggi, beberapa platform terlalu agresif menyetujui pinjaman agar menarik investor. Akibatnya, kualitas borrower menurun.
  3. Faktor Eksternal Ekonomi
    Krisis, pandemi, atau fluktuasi pasar bisa bikin peminjam bangkrut, dan ujungnya gagal bayar.
  4. Fraud atau Penyalahgunaan Dana
    Tidak semua borrower pakai dana sesuai rencana. Ada yang memutar untuk usaha bodong, bahkan konsumtif. Dan kamu sebagai investor tidak bisa mengontrol itu.
  5. Tidak Ada Penagihan Efektif
    Kalau peminjam kabur atau mangkir, proses penagihan bisa lambat atau tidak berhasil sama sekali. Beberapa platform bahkan menyerah di tengah jalan.

Potensi Keuntungan: Tinggi, Tapi Seberapa Nyata?

P2P lending sering menjanjikan return 12%–18% per tahun, bahkan ada yang lebih. Tapi ingat, ini angka potensi, bukan jaminan.

Return tinggi = risiko tinggi.

Dan dalam praktiknya, setelah dipotong biaya platform, pajak, dan potensi gagal bayar, return riil bisa jauh lebih kecil dari yang dijanjikan.

Return dua digit ini bukan tipuan, namun risiko yang dimiliki si peminjam harus dipahami baik-baik sebelum terjun ke dalam investasi peer-to-peer ini.

Tips Aman Jika Tetap Mau Coba P2P Lending

Kalau kamu tertarik mencoba P2P lending, berikut beberapa langkah mitigasi risiko:

  1. Gunakan Platform Legal & Berizin OJK
    Selalu cek legalitas platform di situs resmi OJK.
  2. Diversifikasi Pinjaman
    Jangan taruh semua dana ke satu borrower. Sebar ke banyak peminjam.
  3. Cek Skor Kredit Borrower
    Pilih peminjam dengan kategori risiko rendah atau menengah.
  4. Mulai dari Nominal Kecil
    Jangan langsung all-in. Uji coba dulu dengan nominal kecil.
  5. Pantau Kinerja Portofolio
    Jangan pasif. Evaluasi performa portofolio secara berkala.

P2P Lending vs Menabung di FINETIKS: Mana yang Lebih Cocok Buat Kamu?

Kalau kamu sedang mempertimbangkan cara untuk mengembangkan uangmu, dua pilihan yang sering muncul adalah P2P Lending dan menabung lewat produk seperti VIP Save di FINETIKS. Keduanya punya karakteristik yang sangat berbeda dan cocok untuk tipe orang yang berbeda pula.

Dari segi return (keuntungan), P2P Lending memang menawarkan potensi yang tinggi, bisa mencapai 12% hingga 18% per tahun. Tapi ingat, itu masih sebatas potensi. Sementara itu, VIP Save dari FINETIKS memberikan return hingga 6,25% per tahun, yang bersifat tetap dan stabil, membuatnya lebih bisa diandalkan untuk perencanaan jangka menengah dan panjang.

Dari sisi risiko, P2P Lending tergolong tinggi karena adanya kemungkinan gagal bayar dari peminjam. Sebaliknya, VIP Save tergolong rendah risikonya karena bentuknya adalah tabungan yang aman dan terjamin.

Dalam hal likuiditas, P2P Lending biasanya mengharuskan dana ditahan selama tenor tertentu, artinya kamu nggak bisa seenaknya tarik uang kapan saja. Sedangkan di FINETIKS, dana di VIP Save bisa dicairkan kapan saja tanpa denda, menjadikannya lebih fleksibel dan cocok buat kamu yang ingin tetap liquid.

Terakhir, soal keterlibatan pengguna, P2P Lending butuh kamu untuk aktif riset, menilai risiko tiap peminjam, dan memantau terus perkembangan dana. Sementara itu, VIP Save bersifat pasif, karena return-nya sudah tetap dan stabil. Cocok buat kamu yang mau hasil tanpa harus pusing mikirin strategi.

Jadi, Apakah P2P Lending Cocok Untuk Kamu?

P2P lending bisa menarik untuk investor agresif yang memahami risiko dan siap menghadapi fluktuasi hasil.

Tapi jika kamu:

  • Tidak ingin stres mikirin borrower telat bayar
  • Butuh likuiditas tinggi (bisa tarik dana sewaktu-waktu)
  • Mau return stabil tanpa harus ngerti analisis kredit
  • Cari tempat parkir uang yang aman dan tetap berkembang

maka menabung cerdas lewat FINETIKS bisa jadi pilihan yang lebih cocok.

FINETIKS: Alternatif Cerdas Menabung dengan Return Maksimal

FINETIKS hadir sebagai aplikasi keuangan berbasis AI yang mendesain tabungan dengan sistem modern dan optimal. Fitur unggulannya, VIP Save, menawarkan bunga hingga 6,25% per tahun, tanpa ribet, tanpa risiko gagal bayar, tanpa drama.

Kenapa VIP Save bisa jadi alternatif ideal dibanding P2P lending?

  • Tidak perlu pilih-pilih borrower
  • Tidak perlu khawatir gagal bayar
  • Tidak terkunci dalam tenor panjang
  • Bisa tarik kapan saja
  • Return tetap dan transparan

“Gue pengen duit gue kerja, tapi gue juga pengen tidur nyenyak. Maka gue pilih FINETIKS.”

Download aplikasi FINETIKS dan coba VIP Save sekarang.

Artikel Terkini