Kalau kamu sudah familiar dengan menabung dan mungkin pernah coba reksa dana atau saham, saatnya kenalan dengan instrumen yang nggak kalah menarik: obligasi.
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pihak tertentu, misalnya pemerintah, perusahaan, atau bahkan daerah. Sederhananya, kamu sebagai investor meminjamkan uang kepada penerbit, lalu penerbit akan mengembalikannya dalam jangka waktu tertentu dengan tambahan imbal hasil.
Nah, yang bikin menarik, obligasi punya banyak varian. Masing-masing jenis obligasi punya karakteristik, kelebihan, dan risiko tersendiri. Ada yang super aman, ada juga yang memberi imbal hasil tinggi tapi risikonya lebih besar.
Biar kamu nggak salah pilih, yuk kita bahas 7 jenis obligasi paling populer yang wajib kamu pahami sebelum mulai investasi.
Jenis obligasi pertama adalah obligasi pemerintah, yaitu surat utang yang diterbitkan oleh negara. Pemerintah menggunakan dana dari obligasi untuk menutup defisit anggaran atau membiayai pembangunan nasional.
Kenapa banyak orang suka obligasi pemerintah? Karena risikonya rendah. Pemerintah pasti punya kewajiban untuk membayar kembali pokok dan imbal hasil. Bahkan, pembayaran ini dijamin undang-undang.
Contoh obligasi pemerintah yang populer:
Obligasi pemerintah sering jadi pilihan pertama bagi pemula yang ingin investasi aman.
Kalau obligasi pemerintah diterbitkan negara, obligasi korporasi diterbitkan oleh perusahaan, baik swasta maupun BUMN. Tujuannya bisa macam-macam, mulai dari ekspansi bisnis, membangun pabrik, hingga melunasi utang.
Kelebihannya? Imbal hasilnya biasanya lebih tinggi dibanding obligasi pemerintah. Tapi jangan lupa, risikonya juga lebih besar. Kalau perusahaan gagal bayar, investormu bisa kena imbasnya.
Tips kalau mau investasi di obligasi korporasi:
Buat kamu yang ingin investasi sesuai prinsip Islam, ada obligasi syariah atau sukuk. Bedanya dengan obligasi konvensional, sukuk tidak menggunakan bunga, melainkan sistem akad, misalnya:
Keunggulannya, obligasi syariah dijamin halal dan bebas riba karena sudah mendapat fatwa dari DSN-MUI. Sukuk bisa diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan.
Contoh produk yang populer adalah Sukuk Negara Ritel (SR). Banyak investor pemula memilih SR karena risikonya rendah, dijamin negara, dan bisa dibeli dengan nominal kecil.
Seperti namanya, obligasi ritel ditujukan untuk investor individu. Kamu bisa beli obligasi ini dengan nominal terjangkau, biasanya mulai Rp1 juta saja.
Kelebihan obligasi ritel:
Contoh yang paling sering muncul adalah ORI dan SR. Selain memberi keuntungan, beli obligasi ritel juga berarti kamu ikut membantu pembangunan negara secara langsung.
Obligasi konversi adalah jenis obligasi yang bisa ditukar menjadi saham perusahaan penerbit pada waktu tertentu. Jadi, selain dapat kupon (imbal hasil), kamu juga berpotensi memiliki saham perusahaan tersebut.
Kenapa menarik? Karena kalau harga saham naik, kamu bisa untung lebih besar dibanding hanya pegang obligasi biasa.
Tapi jangan lupa, risikonya juga lebih tinggi karena harga saham bisa naik turun. Jenis obligasi ini biasanya cocok untuk investor agresif yang ingin potensi keuntungan lebih besar.
Pernah dengar istilah global bonds? Ini adalah obligasi yang diterbitkan di pasar internasional dengan mata uang asing, biasanya dolar AS.
Kelebihan obligasi global:
Tapi, risikonya ada pada fluktuasi nilai tukar. Kalau rupiah menguat, nilai obligasi globalmu bisa turun saat dikonversi ke rupiah. Jadi, butuh pemahaman lebih dalam soal pasar global kalau mau masuk ke instrumen ini.
Selain pemerintah pusat, pemerintah daerah juga bisa menerbitkan obligasi, yang disebut municipal bonds atau obligasi daerah. Dana yang terkumpul biasanya digunakan untuk pembangunan infrastruktur lokal seperti jalan, jembatan, atau rumah sakit.
Kelebihannya, kamu bisa ikut mendukung pembangunan langsung di daerah tertentu. Meski begitu, pasar obligasi daerah di Indonesia masih terbatas, sehingga produk ini belum terlalu populer dibanding obligasi pemerintah pusat.
Sekarang kamu sudah kenal dengan berbagai jenis obligasi. Tapi jangan buru-buru beli, ya. Ada beberapa faktor yang perlu kamu pikirkan:
Dengan mempertimbangkan hal-hal di atas, kamu bisa lebih bijak dalam memilih jenis obligasi.
Kabar baiknya, sekarang beli obligasi sudah gampang banget. Kamu bisa melakukannya lewat aplikasi online dari bank atau sekuritas resmi. Caranya:
Semuanya bisa dilakukan tanpa harus keluar rumah.
Biar investasimu makin cuan, coba ikuti tips ini:
Dari penjelasan tadi, jelas banget kalau ada banyak sekali jenis obligasi di Indonesia. Mulai dari obligasi pemerintah yang aman, obligasi korporasi yang berpotensi memberi imbal hasil lebih besar, hingga obligasi syariah yang sesuai prinsip Islam.
Kuncinya adalah pilih obligasi sesuai tujuan finansial dan profil risiko kamu. Kalau pemula, mulai dari ORI atau SR bisa jadi langkah aman. Kalau sudah berpengalaman, kamu bisa coba obligasi korporasi, konversi, bahkan global bonds.
Selain obligasi, ada juga instrumen lain yang bisa kasih keuntungan lebih tinggi dari tabungan biasa, yaitu FINETIKS VIP Save kerjasama dengan Bank Victoria.
Dengan VIP Save, kamu bisa nikmati:
Produk ini pas banget buat kamu yang pengin simpan uang dengan aman, fleksibel, dan tetap cuan. Jadi, kalau kamu cari alternatif selain obligasi untuk memaksimalkan keuanganmu, langsung aja download aplikasi FINETIKS sekarang.