jenis obligasi

Ketahui 7 Jenis Obligasi Sebelum Mulai Investasi

Karin Hidayat
Karin Hidayat
September 19, 2025
Ketahui 7 Jenis Obligasi Sebelum Mulai Investasi

Obligasi Itu Apa, Sih?

Kalau kamu sudah familiar dengan menabung dan mungkin pernah coba reksa dana atau saham, saatnya kenalan dengan instrumen yang nggak kalah menarik: obligasi.

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pihak tertentu, misalnya pemerintah, perusahaan, atau bahkan daerah. Sederhananya, kamu sebagai investor meminjamkan uang kepada penerbit, lalu penerbit akan mengembalikannya dalam jangka waktu tertentu dengan tambahan imbal hasil.

Nah, yang bikin menarik, obligasi punya banyak varian. Masing-masing jenis obligasi punya karakteristik, kelebihan, dan risiko tersendiri. Ada yang super aman, ada juga yang memberi imbal hasil tinggi tapi risikonya lebih besar.

Biar kamu nggak salah pilih, yuk kita bahas 7 jenis obligasi paling populer yang wajib kamu pahami sebelum mulai investasi.

1. Obligasi Pemerintah

Jenis obligasi pertama adalah obligasi pemerintah, yaitu surat utang yang diterbitkan oleh negara. Pemerintah menggunakan dana dari obligasi untuk menutup defisit anggaran atau membiayai pembangunan nasional.

Kenapa banyak orang suka obligasi pemerintah? Karena risikonya rendah. Pemerintah pasti punya kewajiban untuk membayar kembali pokok dan imbal hasil. Bahkan, pembayaran ini dijamin undang-undang.

Contoh obligasi pemerintah yang populer:

  • ORI (Obligasi Ritel Indonesia): bisa dibeli mulai Rp1 juta, cocok untuk investor individu.
  • SUN (Surat Utang Negara): biasanya dibeli oleh investor besar.
  • Sukuk Negara Ritel (SR): versi syariah dari obligasi ritel.

Obligasi pemerintah sering jadi pilihan pertama bagi pemula yang ingin investasi aman.

2. Obligasi Korporasi

Kalau obligasi pemerintah diterbitkan negara, obligasi korporasi diterbitkan oleh perusahaan, baik swasta maupun BUMN. Tujuannya bisa macam-macam, mulai dari ekspansi bisnis, membangun pabrik, hingga melunasi utang.

Kelebihannya? Imbal hasilnya biasanya lebih tinggi dibanding obligasi pemerintah. Tapi jangan lupa, risikonya juga lebih besar. Kalau perusahaan gagal bayar, investormu bisa kena imbasnya.

Tips kalau mau investasi di obligasi korporasi:

  • Periksa dulu peringkat kredit perusahaan dari lembaga rating.
  • Pilih perusahaan yang punya rekam jejak stabil.
  • Jangan taruh semua modal di satu obligasi korporasi saja.

3. Obligasi Syariah (Sukuk)

Buat kamu yang ingin investasi sesuai prinsip Islam, ada obligasi syariah atau sukuk. Bedanya dengan obligasi konvensional, sukuk tidak menggunakan bunga, melainkan sistem akad, misalnya:

  • Ijarah (sewa): imbal hasil dari biaya sewa aset.
  • Mudharabah (bagi hasil): keuntungan dibagi sesuai kesepakatan.
  • Wakalah (perwakilan): penerbit mengelola dana atas nama investor.

Keunggulannya, obligasi syariah dijamin halal dan bebas riba karena sudah mendapat fatwa dari DSN-MUI. Sukuk bisa diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan.

Contoh produk yang populer adalah Sukuk Negara Ritel (SR). Banyak investor pemula memilih SR karena risikonya rendah, dijamin negara, dan bisa dibeli dengan nominal kecil.

4. Obligasi Ritel

Seperti namanya, obligasi ritel ditujukan untuk investor individu. Kamu bisa beli obligasi ini dengan nominal terjangkau, biasanya mulai Rp1 juta saja.

Kelebihan obligasi ritel:

  • Bisa diakses oleh masyarakat luas.
  • Proses pembelian sudah online.
  • Cocok buat pemula yang baru mulai investasi.

Contoh yang paling sering muncul adalah ORI dan SR. Selain memberi keuntungan, beli obligasi ritel juga berarti kamu ikut membantu pembangunan negara secara langsung.

5. Obligasi Konversi

Obligasi konversi adalah jenis obligasi yang bisa ditukar menjadi saham perusahaan penerbit pada waktu tertentu. Jadi, selain dapat kupon (imbal hasil), kamu juga berpotensi memiliki saham perusahaan tersebut.

Kenapa menarik? Karena kalau harga saham naik, kamu bisa untung lebih besar dibanding hanya pegang obligasi biasa.

Tapi jangan lupa, risikonya juga lebih tinggi karena harga saham bisa naik turun. Jenis obligasi ini biasanya cocok untuk investor agresif yang ingin potensi keuntungan lebih besar.

6. Obligasi Global

Pernah dengar istilah global bonds? Ini adalah obligasi yang diterbitkan di pasar internasional dengan mata uang asing, biasanya dolar AS.

Kelebihan obligasi global:

  • Memberi eksposur internasional.
  • Bisa jadi lindung nilai (hedging) kalau rupiah melemah.

Tapi, risikonya ada pada fluktuasi nilai tukar. Kalau rupiah menguat, nilai obligasi globalmu bisa turun saat dikonversi ke rupiah. Jadi, butuh pemahaman lebih dalam soal pasar global kalau mau masuk ke instrumen ini.

7. Obligasi Daerah

Selain pemerintah pusat, pemerintah daerah juga bisa menerbitkan obligasi, yang disebut municipal bonds atau obligasi daerah. Dana yang terkumpul biasanya digunakan untuk pembangunan infrastruktur lokal seperti jalan, jembatan, atau rumah sakit.

Kelebihannya, kamu bisa ikut mendukung pembangunan langsung di daerah tertentu. Meski begitu, pasar obligasi daerah di Indonesia masih terbatas, sehingga produk ini belum terlalu populer dibanding obligasi pemerintah pusat.

Faktor yang Harus Kamu Pertimbangkan Sebelum Membeli

Sekarang kamu sudah kenal dengan berbagai jenis obligasi. Tapi jangan buru-buru beli, ya. Ada beberapa faktor yang perlu kamu pikirkan:

  1. Tujuan investasi: apakah untuk jangka pendek, menengah, atau panjang?
  2. Profil risiko: kalau konservatif, pilih obligasi pemerintah; kalau agresif, bisa coba korporasi atau konversi.
  3. Likuiditas: apakah obligasi bisa dijual lagi di pasar sekunder dengan mudah?
  4. Reputasi penerbit: pastikan penerbit punya track record bagus.

Dengan mempertimbangkan hal-hal di atas, kamu bisa lebih bijak dalam memilih jenis obligasi.

Cara Membeli Obligasi di Indonesia

Kabar baiknya, sekarang beli obligasi sudah gampang banget. Kamu bisa melakukannya lewat aplikasi online dari bank atau sekuritas resmi. Caranya:

  1. Daftar di agen penjual resmi (bank/sekuritas).
  2. Buka akun investasi.
  3. Pilih seri obligasi yang sedang ditawarkan.
  4. Tentukan nominal pembelian.
  5. Transfer dana sesuai pesanan.
  6. Dapat bukti kepemilikan obligasi.

Semuanya bisa dilakukan tanpa harus keluar rumah.

Tips Memaksimalkan Investasi Obligasi

Biar investasimu makin cuan, coba ikuti tips ini:

  • Beli di masa penawaran perdana. Harganya lebih menarik dan imbal hasil sudah fix.
  • Pegang sampai jatuh tempo. Supaya nggak terpengaruh fluktuasi harga di pasar sekunder.
  • Diversifikasi. Jangan hanya beli satu jenis obligasi. Campurkan juga dengan tabungan, reksa dana, atau saham.
  • Pantau kondisi ekonomi. Karena suku bunga, inflasi, dan nilai tukar bisa memengaruhi imbal hasil obligasi.

Banyak Pilihan Jenis Obligasi, Sesuaikan dengan Profilmu

Dari penjelasan tadi, jelas banget kalau ada banyak sekali jenis obligasi di Indonesia. Mulai dari obligasi pemerintah yang aman, obligasi korporasi yang berpotensi memberi imbal hasil lebih besar, hingga obligasi syariah yang sesuai prinsip Islam.

Kuncinya adalah pilih obligasi sesuai tujuan finansial dan profil risiko kamu. Kalau pemula, mulai dari ORI atau SR bisa jadi langkah aman. Kalau sudah berpengalaman, kamu bisa coba obligasi korporasi, konversi, bahkan global bonds.

Tabungan Bunga Tinggi: FINETIKS VIP Save

Selain obligasi, ada juga instrumen lain yang bisa kasih keuntungan lebih tinggi dari tabungan biasa, yaitu FINETIKS VIP Save kerjasama dengan Bank Victoria.

Dengan VIP Save, kamu bisa nikmati:

  • Bunga tinggi sampai 6,25% per tahun.
  • Nggak ada biaya admin bulanan.
  • Gratis 20 kali transfer per bulan.
  • Dana fleksibel, nggak dikunci.
  • Perlindungan ekstra dengan asuransi jiwa hingga Rp5 miliar.

Produk ini pas banget buat kamu yang pengin simpan uang dengan aman, fleksibel, dan tetap cuan. Jadi, kalau kamu cari alternatif selain obligasi untuk memaksimalkan keuanganmu, langsung aja download aplikasi FINETIKS sekarang.

Artikel Terkini