Bawang putih bukan cuma bumbu dapur biasa, di balik aromanya yang khas, tersimpan bisnis bernilai miliaran rupiah. Di Indonesia, impor bawang putih masih jadi jalur utama untuk memenuhi kebutuhan pasar. Meski kita punya lahan pertanian, kenyataannya bawang putih lokal belum mampu menyaingi dari segi harga dan kuantitas dibanding produk luar, terutama dari China.
Nah, di balik fenomena ini, ada banyak hal menarik yang patut kamu tahu, mulai dari siapa saja importir bawang putih terbesar, bagaimana peluang ekspor ke negara lain, sampai kenapa bisnis ini bisa kasih kamu cuan instant jika dimanfaatkan dengan benar.
Yuk, kita bedah tuntas seputar dunia impor dan ekspor bawang putih dengan gaya bahasa yang santai tapi tetap on point!
Bawang putih adalah salah satu komoditas penting dalam konsumsi harian masyarakat Indonesia. Hampir semua masakan Nusantara menggunakan bawang putih sebagai bahan dasar. Tapi uniknya, Indonesia masih sangat bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan ini.
Beberapa alasan kenapa impor bawang putih masih dominan:
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia membatasi jumlah pelaku impor bawang putih untuk menjaga harga pasar dan mendukung produksi lokal. Namun tetap saja, ada beberapa importir bawang putih terbesar yang mendominasi pasar.
Berikut profil singkat jenis-jenis pemain besar di sektor ini:
Beberapa perusahaan swasta nasional memiliki izin impor tetap dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian. Mereka memiliki jalur distribusi luas, gudang pendingin, dan armada logistik sendiri.
Ada juga perusahaan makanan olahan (seperti mi instan, bumbu instan, dan saus) yang mengimpor bawang putih sebagai bahan baku untuk produksi massal.
Meski skalanya lebih kecil, tetap ada pelaku impor dari kalangan UMKM yang mengandalkan kerja sama dengan petani luar negeri atau broker dari China.
Buat kamu yang penasaran atau ingin mulai, bisa cek daftar importir bawang putih resmi di portal INATRADE milik Kemendag atau cari informasi di Sistem Nasional Neraca Komoditas (SNANK).
Banyak orang mikir impor itu tinggal bayar dan barang datang. Padahal, proses impor bawang putih itu cukup kompleks dan harus sesuai regulasi pemerintah.
Beberapa tahapnya meliputi:
Kalau impor masih dominan, apakah ekspor bawang putih dari Indonesia itu mungkin? Jawabannya: mungkin banget, tapi masih dalam skala kecil dan niche market.
Beberapa peluang ekspor antara lain:
Tapi tentu, untuk bisa ekspor secara berkelanjutan, kualitas, kuantitas, dan kontinuitas produksi dalam negeri harus ditingkatkan.
Walaupun cuannya besar, bisnis ini juga punya risiko. Beberapa di antaranya:
Biar jelas, ini beberapa sumber keuntungan di bisnis impor bawang putih:
Salah satu hal menarik dari bisnis ini adalah cashflow-nya bisa sangat cepat. Misalnya kamu impor dalam jumlah besar (puluhan ton), dan begitu barang datang, langsung didistribusikan ke pasar atau pabrik.
Artinya:
Makanya, buat kamu yang masuk ke bisnis ekspor-impor, penting banget punya sistem keuangan yang bisa ngatur aliran uang keluar-masuk dengan cermat.
Kalau kamu serius tertarik masuk ke bisnis ini, berikut beberapa tips awal:
Nah, kalau kamu sudah jalanin bisnis impor atau ekspor bawang putih, pasti tahu betapa derasnya arus uang yang bisa masuk tiap hari. Tapi tantangannya, uang ini juga bisa cepat keluar buat bayar vendor, bayar pajak, gaji, sewa gudang, dll.
Makanya, daripada uang hasil usaha kamu cuma “nangkring” di rekening biasa yang bunganya minim, mending langsung dipindahkan ke FINETIKS VIP Save.
Kenapa VIP Save itu cocok banget buat pengusaha?
Artinya, sambil nunggu pembayaran jatuh tempo atau sambil nunggu pesanan berikutnya, uang kamu tetap kerja. Tetap bertumbuh, tetap menghasilkan cuan tambahan.
Buat kamu yang lagi eksplorasi jadi pengusaha ekspor-impor, ini kesempatan emas. Karena bisnis seperti impor bawang putih itu bisa langsung hasilkan duit besar, dan VIP Save bisa bantu kamu optimalkan keuntungan harian dengan lebih pintar.
Download sekarang, gratis di App Store dan Google Play!