Kalau kamu pelaku UMKM, pebisnis kecil, atau baru mulai usaha tapi bingung cari modal tanpa takut dicekik bunga tinggi, kamu wajib tahu soal KUR BTN. Program ini bukan cuma soal pinjaman, tapi bagian dari strategi besar pemerintah untuk mendorong ekonomi rakyat lewat akses modal yang terjangkau.
Masih banyak yang salah paham dan mengira KUR BTN itu “kredit seperti biasa”. Padahal, sistemnya beda jauh. Bunga disubsidi, agunan lebih ringan, dan prosesnya kini jauh lebih cepat dari beberapa tahun lalu. Yuk, kita bahas pelan-pelan biar kamu paham sepenuhnya.
KUR (Kredit Usaha Rakyat) adalah program pembiayaan yang disubsidi oleh pemerintah untuk membantu UMKM mendapatkan modal kerja maupun investasi dengan bunga rendah. BTN (Bank Tabungan Negara) menjadi salah satu bank penyalur resmi KUR, selain bank-bank besar lain seperti BRI, BNI, Mandiri, dan Bank Syariah Indonesia.
Fokus KUR BTN sendiri bukan cuma buat pengusaha besar, tapi justru untuk pelaku usaha kecil, mikro, dan sektor informal yang sering kesulitan mengakses pinjaman bank karena tidak punya agunan atau laporan keuangan formal.
Kamu bisa mengajukan KUR BTN untuk dua kebutuhan utama:
BTN awalnya dikenal sebagai “bank rumah”, tapi beberapa tahun terakhir mereka serius masuk ke sektor produktif lewat pembiayaan UMKM. Ada alasan kenapa KUR BTN makin banyak diminati.
Pertama, bunga yang sangat ringan. Karena disubsidi pemerintah, bunga KUR BTN hanya berkisar 6% per tahun, bahkan kadang bisa lebih rendah tergantung kebijakan tahun berjalan. Bandingkan dengan bunga kredit komersial yang bisa dua kali lipatnya.
Kedua, tanpa agunan tambahan untuk KUR mikro. Jadi, kalau usahamu masih kecil dan belum punya aset seperti rumah atau kendaraan untuk dijaminkan, kamu tetap bisa mengajukan pinjaman.
Ketiga, tenornya fleksibel. BTN menyesuaikan lama cicilan dengan kebutuhan usahamu. Kalau untuk modal kerja, biasanya tenor antara 1-3 tahun. Tapi kalau untuk investasi jangka panjang, bisa sampai 5 tahun.
Dan terakhir, proses pengajuannya sekarang makin mudah. BTN punya sistem digitalisasi pembiayaan yang mempercepat verifikasi dan survei usaha, terutama untuk debitur eksisting yang sudah pernah jadi nasabah.
Biar nggak bolak-balik ke bank, kamu perlu tahu dulu syarat dasarnya. Ini dia garis besarnya:
BTN biasanya juga akan melakukan survei lapangan untuk memastikan usaha kamu benar-benar ada dan aktif. Jadi, pastikan kamu bisa menunjukkan bukti aktivitas usaha, seperti bukti transaksi, catatan penjualan, atau foto tempat usaha.
Secara umum, BTN membagi produk KUR-nya ke dalam dua kategori besar:
Ini buat kamu yang baru mulai atau punya usaha kecil. Plafon pinjaman maksimal Rp50 juta per debitur. Kelebihannya, kamu nggak perlu jaminan tambahan. Asal usaha kamu jalan dan memenuhi syarat administratif, BTN bisa kasih pinjaman langsung.
Tenor:
Kalau usahamu sudah berkembang dan butuh dana lebih besar, kamu bisa naik kelas ke kategori ini. Plafonnya mulai dari Rp50 juta sampai Rp500 juta. Biasanya untuk KUR kecil, bank akan minta jaminan tambahan, tapi nilainya fleksibel. Tenornya sama, antara 3-5 tahun tergantung jenis pembiayaan. Selain dua kategori utama itu, BTN juga membuka akses ke KUR sektor-sektor produktif seperti pertanian, perikanan, industri kreatif, perdagangan, hingga jasa pendidikan.
Supaya kamu nggak bingung, berikut urutan proses pengajuan yang bisa kamu ikuti:
Salah satu alasan KUR BTN digemari adalah suku bunganya rendah. Pemerintah menanggung sebagian besar bunga, jadi kamu cukup bayar 6% per tahun efektif. Itu artinya, kalau kamu pinjam Rp50 juta dengan tenor 3 tahun, bunganya cuma sekitar Rp3 juta per tahun, jauh lebih murah dibanding kredit biasa. Bahkan di beberapa periode, pemerintah memberi tambahan subsidi bunga untuk mendorong pemulihan ekonomi, sehingga bunga efektifnya bisa lebih rendah lagi.
KUR di setiap bank memang punya konsep yang mirip, tapi BTN punya keunggulan tersendiri:
Meskipun bunganya kecil dan syaratnya mudah, bukan berarti KUR bebas risiko. Ada beberapa hal yang tetap harus kamu waspadai:
Makanya, penting banget untuk punya catatan keuangan sederhana. Nggak perlu rumit, cukup tulis pemasukan, pengeluaran, dan laba bersih tiap bulan.
Supaya kamu nggak cuma jadi “peminat”, tapi benar-benar penerima KUR BTN, perhatikan tips berikut:
BTN terus menambah alokasi dana KUR tiap tahun. Tahun ini, BTN menargetkan penyaluran KUR hingga Rp3 triliun, dengan fokus ke UMKM di sektor kreatif, pertanian, dan perdagangan. Langkah ini sejalan dengan program pemerintah untuk memperluas akses pembiayaan produktif.
Dengan dana sebesar itu, peluang kamu buat lolos KUR BTN makin besar, asal siap dengan dokumen dan usaha yang benar-benar aktif.
KUR BTN bukan sekadar pinjaman, tapi jembatan untuk mewujudkan mimpi banyak pengusaha kecil yang ingin berkembang tanpa terjerat bunga tinggi. Dengan bunga ringan, tenor fleksibel, dan dukungan pemerintah, ini salah satu produk kredit paling ramah untuk pelaku UMKM.
Kalau kamu baru mulai bisnis, atau butuh tambahan modal buat stok, ekspansi, atau peralatan baru, jangan tunda untuk cari tahu lebih lanjut tentang KUR BTN di kantor cabang BTN terdekat. Semakin cepat kamu ajukan, semakin cepat juga usahamu bisa naik kelas.
Tapi setelah modal cair, jangan lupa kelola keuangan dengan bijak. Pisahkan uang pribadi dan uang usaha, dan kalau ada sisa keuntungan, jangan biarkan mengendap begitu saja. Simpan dan kembangkan di tempat yang bisa kasih hasil lebih tinggi dari tabungan biasa, tanpa ribet dan tetap aman.
Itulah kenapa FINETIKS VIP Save bisa jadi partner keuangan yang pas buat kamu. Produk kerjasama dengan Bank Victoria ini kasih bunga hingga 6,25% per tahun, tanpa biaya admin, 20 kali transfer gratis tiap bulan, dan dana kamu nggak dikunci, bisa ditarik kapan aja kalau butuh. Bonusnya, kamu juga dapat asuransi jiwa hingga Rp5 miliar untuk perlindungan ekstra.
Jadi sambil usahamu jalan dari hasil KUR BTN, uang hasil keuntungan bisa terus berkembang di FINETIKS VIP Save. Langsung aja download aplikasi FINETIKS sekarang dan mulai nabung cerdas tanpa repot.