export import

Cara Mulai Bisnis Export Import dari Nol

Karin Hidayat
Karin Hidayat
June 4, 2025
Cara Mulai Bisnis Export Import dari Nol

Kenapa Bisnis Export Import Menarik?

Bisnis export import bukan cuma urusan perusahaan besar atau pabrik raksasa saja. Sekarang, siapa pun bisa mulai usaha di bidang ini, bahkan dari rumah, bermodal laptop dan internet. Kenapa? Karena kebutuhan dunia akan produk lintas negara makin tinggi. Permintaan kopi Indonesia dari Jepang, misalnya, atau kain batik dari Eropa, terus tumbuh.

Dan yang bikin bisnis ini makin menarik: pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) juga sudah banyak yang sukses ekspor produk mereka. Bahkan lewat marketplace internasional seperti Alibaba, Amazon, dan Etsy.

Tapi sebelum kamu buru-buru mulai, penting banget untuk tahu dasar-dasarnya. Termasuk KBLI export import, cara daftar, pajak export, dan hal-hal teknis lainnya.

Apa Itu Export dan Import?

Mari mulai dari yang paling dasar dulu.

  • Export adalah kegiatan menjual barang atau jasa dari dalam negeri ke luar negeri.
  • Import adalah sebaliknya, yaitu membeli barang atau jasa dari luar negeri ke dalam negeri.

Keduanya saling melengkapi dalam perdagangan internasional. Indonesia, misalnya, ekspor komoditas seperti kopi, batubara, udang, dan produk tekstil, sekaligus impor barang seperti bahan baku, elektronik, dan mesin industri.

Manfaat Bisnis Export Import

Kalau kamu tertarik terjun ke bisnis export import, ini beberapa manfaat yang bisa kamu rasakan:

  1. Pasar Lebih Luas. Produkmu nggak cuma dijual di dalam negeri, tapi bisa diakses oleh konsumen global.
  2. Nilai Tambah Lebih Tinggi. Beberapa produk lokal bisa dihargai jauh lebih tinggi di luar negeri.
  3. Diversifikasi Risiko Bisnis. Kalau permintaan dalam negeri lesu, kamu tetap bisa bertahan dengan pasar luar negeri.
  4. Dukungan Pemerintah. Pemerintah Indonesia aktif mendorong ekspor lewat insentif, pelatihan, hingga pendampingan UKM.

Apa Itu KBLI Export Import?

Sebelum kamu mulai, kamu wajib tahu soal KBLI export import. KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) adalah kode resmi yang menunjukkan jenis kegiatan usaha yang kamu jalankan.

Kalau kamu ingin menjalankan bisnis export import, pastikan jenis usahamu tercantum di KBLI yang sesuai. Beberapa contoh KBLI terkait:

  • 46900: Perdagangan besar aneka barang
  • 46691: Perdagangan besar bahan kimia
  • 47211: Perdagangan besar makanan dan minuman

Kode ini nantinya dibutuhkan saat kamu daftar di OSS (Online Single Submission) untuk membuat NIB (Nomor Induk Berusaha) dan legalitas lainnya.

Cara Memulai Usaha Export Import

Langkah-langkah memulai usaha export import tidak serumit yang dibayangkan. Berikut panduannya:

1. Tentukan Produk yang Mau Dijual

Pilih produk yang punya nilai jual tinggi di pasar luar negeri, seperti:

  • Kopi, teh, rempah-rempah
  • Produk kerajinan tangan (craft)
  • Makanan olahan
  • Kosmetik lokal (skincare, essential oil)

Kamu bisa mulai riset lewat Google Trends, marketplace global, atau konsultasi dengan pelaku usaha lainnya.

2. Daftar Legalitas Usaha

Supaya usahamu legal dan bisa ekspor-impor, ini hal-hal yang perlu kamu urus:

  • NIB (Nomor Induk Berusaha) lewat OSS
  • NPWP Badan Usaha
  • Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
  • Daftar sebagai Eksportir Terdaftar di Kemendag jika diwajibkan (tergantung produk)

Pastikan kode KBLI export import kamu sesuai dan terdaftar dengan benar di NIB.

3. Kerja Sama dengan Freight Forwarder

Freight forwarder atau jasa ekspedisi internasional akan bantu kamu mengurus pengiriman barang, termasuk dokumen seperti:

  • Bill of Lading
  • Invoice
  • Packing List
  • Certificate of Origin (jika perlu)

Pilih partner yang terpercaya dan punya pengalaman ekspor barang dari Indonesia.

4. Kenali Pajak Export dan Bea Cukai

Setiap ekspor akan melibatkan dokumen kepabeanan dan pajak tertentu. Nah, untuk pajak export, umumnya tergantung jenis barang. Beberapa barang dikenakan Bea Keluar atau Pajak Ekspor, seperti:

  • Kayu log
  • CPO (minyak kelapa sawit)
  • Produk tambang tertentu

Tapi sebagian besar produk UKM seperti makanan, craft, atau fashion, tidak dikenakan pajak export alias bebas bea keluar. Meski begitu, tetap harus melaporkan ke Bea Cukai melalui sistem PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang).

Tantangan di Dunia Export Import

Bisnis ini menjanjikan, tapi tetap ada tantangannya. Beberapa yang perlu kamu siapkan:

  1. Fluktuasi Kurs dan Harga. Nilai tukar mata uang bisa berubah kapan saja. Kalau kamu nggak siap, margin bisa tipis bahkan rugi.
  2. Regulasi Negara Tujuan. Setiap negara punya aturan impor masing-masing, terutama untuk makanan, obat, kosmetik, dan barang elektronik. Kamu perlu pelajari peraturan tersebut sebelum kirim barang.
  3. Logistik & Pengiriman. Biaya kirim antar negara bisa mahal dan lama. Penting untuk mencari jalur logistik efisien dan transparan.
  4. Kepercayaan Pembeli. Kalau kamu belum punya reputasi, pembeli luar negeri bisa ragu. Untuk awal, kamu bisa mulai dari marketplace seperti Amazon, Etsy, atau Alibaba untuk membangun kepercayaan.

Ikut Seminar Export Import: Worth It Nggak?

Banyak banget sekarang seminar dan pelatihan tentang export import yang bisa kamu ikuti, baik online maupun offline. Bahkan pemerintah lewat Kemendag atau Kementerian Koperasi sering mengadakan pelatihan gratis.

Manfaat ikut seminar export import antara lain:

  • Belajar dari praktisi langsung
  • Dapat update regulasi dan tren terbaru
  • Jaringan & komunitas ekspor
  • Contoh studi kasus dan strategi praktis

Kalau kamu serius ingin terjun ke dunia ekspor, ikut pelatihan seperti ini akan sangat membantu. Bahkan ada beberapa pelatihan yang menawarkan pendampingan langsung dan akses ke pembeli luar negeri.

Contoh Peluang Usaha Export Import

Biar makin kebayang, ini contoh usaha export import yang bisa dimulai dari modal kecil:

  1. Ekspor Makanan Ringan Lokal. Keripik singkong, emping, dan snack khas daerah bisa laku keras di negara-negara dengan diaspora Indonesia seperti Malaysia, Belanda, dan Australia.
  2. Ekspor Produk Fashion dan Craft. Tas rotan, dompet batik, atau perhiasan handmade banyak dicari pembeli di Eropa dan Amerika.
  3. Impor Aksesoris atau Barang Elektronik dari China. Kamu bisa beli grosir dari Alibaba lalu jual di marketplace lokal seperti Tokopedia dan Shopee.
  4. Ekspor Skincare Natural. Produk lokal berbasis herbal atau essential oil lagi naik daun, terutama di negara-negara Eropa yang mulai sadar pentingnya produk alami.

Tips Sukses Bisnis Export Import

  1. Mulai dari Skala Kecil Dulu. Jangan langsung ekspor 1 kontainer. Coba dulu kirim via air cargo dalam jumlah kecil.
  2. Bangun Hubungan dengan Buyer. Jangan cuma jual produk. Bangun komunikasi yang baik agar buyer jadi langganan.
  3. Gunakan Digital Marketing. Promosikan produkmu lewat media sosial, website, atau platform global seperti Amazon & Etsy.
  4. Rajin Update Ilmu. Dunia ekspor cepat berubah. Selalu update lewat webinar, seminar export import, dan komunitas pelaku usaha.

Atur Keuangan Bisnis Export Import dengan FINETIKS

Kamu mungkin udah semangat buat mulai usaha export import. Tapi jangan lupa: urusan keuangan tetap jadi hal yang penting banget buat kelangsungan bisnismu.

Salah satu cara bijak untuk mengelola arus kas adalah dengan mengatur keuangan lewat aplikasi FINETIKS. Dengan fitur pencatatan otomatis, pengingat tagihan, hingga simulasi keuntungan, kamu bisa lebih fokus menjalankan operasional bisnis tanpa repot urus pembukuan manual.

Bahkan, kamu bisa pisahkan tabungan pribadi dan usaha dengan mudah. Jadi, keuangan tetap sehat meskipun bisnis mulai sibuk.

Bisnis export import itu bisa dimulai siapa pun, bahkan dari rumah. Dengan riset yang matang, legalitas yang jelas (KBLI export import), pengetahuan soal pajak export, dan strategi pemasaran digital, kamu bisa menjangkau pasar internasional.

Jangan lupa juga untuk terus belajar lewat seminar export import dan terhubung dengan komunitas agar lebih cepat berkembang. Dan yang paling penting, atur keuanganmu dengan rapi. Pakai aplikasi FINETIKS sebagai partner keuangan digital supaya bisnis kamu bisa tumbuh stabil dan berkelanjutan.

Download sekarang, gratis di App Store dan Google Play!

Artikel Terkini