Kalau kamu sedang belajar tentang bisnis atau keuangan, pasti sering mendengar istilah capex. Tapi, sebenarnya capex adalah apa sih? Banyak orang sering salah kaprah, menganggap capex sama dengan biaya operasional biasa. Padahal, dua hal ini punya perbedaan besar yang bisa memengaruhi keputusan finansial, baik untuk perusahaan maupun pribadi.
Artikel ini akan membongkar pengertian capex, fungsi, contoh nyata, hingga strategi mengelolanya. Dan di akhir, aku akan kasih insight bagaimana prinsip capex bisa kamu terapkan dalam mengatur keuangan pribadi, termasuk lewat produk keuangan modern seperti FINETIKS VIP Save.
Capex adalah singkatan dari capital expenditure atau dalam bahasa Indonesia disebut belanja modal. Secara sederhana, capex adalah pengeluaran perusahaan untuk membeli, membangun, atau memperbaiki aset jangka panjang yang bisa digunakan lebih dari satu tahun.
Contohnya: membeli gedung kantor, membangun pabrik baru, membeli mesin produksi, atau bahkan investasi di teknologi besar seperti server dan software sistem perusahaan. Semua itu masuk kategori capex karena manfaatnya tidak habis dalam satu periode, melainkan jangka panjang.
Sering muncul kebingungan antara capex dan opex. Opex (operational expenditure) adalah pengeluaran untuk biaya operasional sehari-hari. Misalnya, membayar listrik, gaji karyawan, biaya sewa, atau biaya pemasaran.
Bedanya dengan capex, opex sifatnya habis dalam periode singkat dan langsung dicatat sebagai biaya. Sementara capex dianggap sebagai investasi jangka panjang, sehingga biasanya dicatat sebagai aset dalam neraca, bukan langsung jadi beban dalam laporan laba rugi.
Pahami bedanya, karena salah mengelompokkan bisa bikin laporan keuangan jadi tidak akurat.
Kenapa perusahaan perlu capex? Jawabannya, karena capex adalah kunci pertumbuhan. Berikut beberapa fungsi utamanya:
Tidak semua capex sama. Umumnya, capex terbagi menjadi dua kategori besar:
Kedua jenis ini sama-sama penting, karena perusahaan perlu menjaga aset lama tetap produktif, sekaligus mencari peluang pertumbuhan baru.
Supaya lebih jelas, mari lihat contoh nyata capex di beberapa sektor:
Dari contoh ini, bisa kamu lihat bahwa capex tidak terbatas pada industri besar saja, tapi berlaku di semua sektor bisnis.
Capex biasanya membutuhkan dana besar. Ada beberapa cara perusahaan membiayainya:
Strategi pembiayaan ini harus disesuaikan dengan kondisi keuangan perusahaan agar tidak menimbulkan risiko berlebihan.
Meskipun penting, capex juga membawa tantangan. Beberapa di antaranya:
Karena itu, perencanaan capex harus matang, dengan analisis cost-benefit dan proyeksi finansial yang jelas.
Capex yang tepat bisa mendorong profitabilitas perusahaan. Misalnya, mesin baru bisa meningkatkan produksi dengan biaya lebih rendah, sehingga margin keuntungan naik. Di sisi lain, ekspansi lewat capex bisa membuka pasar baru dan menambah pendapatan.
Namun, capex juga bisa menggerus profit dalam jangka pendek karena butuh dana besar. Karena itu, investor biasanya memperhatikan rasio capex terhadap pendapatan untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan.
Kalau dalam bisnis capex adalah belanja modal untuk aset jangka panjang, dalam hidup pribadi kamu juga sebenarnya melakukan hal serupa. Misalnya:
Semua itu bisa disebut “capex pribadi” karena manfaatnya tidak habis dalam satu-dua bulan, melainkan memberi dampak jangka panjang.
Dengan pola pikir ini, kamu bisa lebih bijak membedakan antara pengeluaran konsumtif (habis begitu saja) dan pengeluaran investasi (punya manfaat jangka panjang).
Baik untuk perusahaan maupun pribadi, capex butuh strategi pengelolaan yang cerdas. Berikut beberapa prinsipnya:
Kalau perusahaan perlu strategi untuk capex, kamu sebagai individu juga perlu strategi keuangan yang tepat. Salah satunya dengan menyiapkan tabungan khusus untuk “belanja modal pribadi”.
Sayangnya, tabungan biasa di bank sering tidak memberi imbal hasil yang maksimal. Bunga rendah dan biaya admin justru bisa mengurangi nilai simpananmu.
Di sinilah FINETIKS VIP Save bisa jadi pilihan cerdas. Produk tabungan digital hasil kerja sama dengan Bank Victoria ini menawarkan keuntungan jauh di atas tabungan biasa:
Dengan manfaat seperti ini, kamu bisa mengalokasikan dana untuk capex pribadi, seperti membeli aset atau menyiapkan dana pendidikan, dengan lebih aman dan menguntungkan.
Kalau perusahaan saja butuh strategi capex untuk berkembang, kamu juga bisa mulai membangun masa depanmu dengan menabung lebih cerdas. Jadi, jangan tunggu lagi. Download aplikasi FINETIKS sekarang dan nikmati cara baru mengelola uangmu.