
Kalau dulu kamu sering dapat SMS “Selamat, kamu menang hadiah!”, sekarang triknya jauh lebih halus dan digital. Tahun 2025 jadi puncak evolusi penipuan keuangan online, dari yang berkedok investasi, belanja online, sampai deepfake video call yang super meyakinkan.
Menurut data OJK yang dirilis melalui Liputan6, kerugian masyarakat akibat penipuan digital mencapai lebih dari Rp 3 triliun per tahun. Bahkan, beberapa modus baru muncul dengan tampilan profesional, bikin banyak orang sulit membedakan mana layanan asli, mana yang palsu.
Supaya kamu nggak jadi korban berikutnya, yuk bongkar 10 modus penipuan 2025 yang paling banyak menjerat masyarakat Indonesia, plus tips biar kamu tetap aman dan melek finansial!
Belanja online memang bikin hidup mudah, tapi di balik itu, ribuan orang tertipu lewat toko fiktif, link abal-abal, dan penjual palsu di marketplace. OJK mencatat, lebih dari 50 ribu laporan masuk terkait modus ini, dengan kerugian hampir Rp 1 triliun.
Modusnya beragam, dari toko yang tiba-tiba hilang setelah transfer, barang palsu, hingga sistem pembayaran di luar platform resmi. Jangan gampang tergoda harga murah, apalagi kalau diminta transfer langsung ke rekening pribadi.
Tips aman: selalu belanja lewat marketplace resmi dan aktifkan fitur rekening bersama (escrow).
Modus kedua ini mencatat kerugian terbesar di tahun 2025, lebih dari Rp 1,3 triliun! Pelaku berpura-pura jadi petugas bank atau customer service marketplace, lalu menghubungi korban lewat telepon atau chat.
Nada bicaranya sopan, bahkan kadang pakai data pribadi kamu yang sudah dicuri sebelumnya agar terdengar meyakinkan. Tujuannya? Menggiring kamu untuk menyebutkan OTP, PIN, atau password yang seharusnya bersifat rahasia.
Ingat: pihak bank atau platform resmi tidak pernah meminta OTP atau PIN lewat telepon.
Janji “cuan cepat” masih jadi senjata paling ampuh bagi penipu. Mereka menawarkan investasi kripto, robot trading, atau saham dengan imbal hasil tetap 10-15% per bulan. Padahal, nggak ada investasi resmi yang bisa menjamin angka segitu.
Awalnya kamu mungkin bisa tarik “keuntungan kecil” biar percaya, tapi begitu top up lebih besar, sistemnya langsung hilang atau dibekukan. Banyak yang kehilangan puluhan juta bahkan ratusan juta rupiah gara-gara tergoda janji manis ini.
Kuncinya: pastikan perusahaan investasi terdaftar di OJK dan punya izin resmi sebelum menanam uang.
Di 2025, LinkedIn, Instagram, dan Telegram jadi sasaran empuk untuk penipuan rekrutmen. Pelaku menyamar sebagai HR perusahaan ternama dan mengirimkan “panggilan kerja”, lalu meminta biaya administrasi, pelatihan, atau seragam.
Begitu uang ditransfer, lowongan langsung hilang, akun pun lenyap.
Tips: pastikan domain email HR sesuai dengan perusahaan asli (misalnya @company.co.id, bukan @gmail.com).
Phishing masih mendominasi kejahatan siber di 2025. Pelaku menyebarkan link yang mirip situs resmi bank atau e-commerce, lengkap dengan logo dan tampilan yang sulit dibedakan. Begitu kamu login, data dan saldo langsung disedot lewat sistem otomatis.
Beberapa bahkan menggunakan pesan “rekening diblokir” atau “verifikasi ulang akun” untuk menakuti korban agar cepat klik link.
Tips aman: jangan pernah login lewat link yang dikirim via pesan, selalu akses langsung situs resminya dari browser.
Kamu mungkin pernah dapat pesan, “Selamat! Kamu dapat hadiah dari Shopee/Bank BRI/Indomaret!” Sayangnya, 90% pesan seperti itu palsu. Tahun 2025, penipu makin lihai membuat website tiruan lengkap dengan nomor CS palsu.
Mereka akan meminta kamu membayar biaya pajak atau administrasi agar hadiah bisa dikirim. Begitu uang dikirim, komunikasi terputus.
Ingat: hadiah resmi tidak pernah minta uang di muka.
Modus pinjol ilegal juga makin brutal. Mereka menyamar jadi aplikasi fintech terpercaya dengan tampilan profesional, tapi tanpa izin OJK. Korban tergoda karena proses cepat, tapi kemudian diserang bunga mencekik dan teror data pribadi.
Menurut laporan, ribuan pengguna melapor karena data kontak, foto, dan lokasi disebar setelah gagal bayar.
Solusi: pastikan aplikasi pinjamanmu terdaftar di situs resmi OJK.
Minat masyarakat terhadap aset digital makin tinggi, dan penipu memanfaatkannya. Mereka meluncurkan proyek kripto atau NFT palsu dengan janji “harga akan naik 100x lipat”. Padahal tokennya nggak punya nilai riil dan hanya diciptakan untuk menarik dana investor baru.
Ciri-ciri scam kripto:
Setiap kali ada bencana atau isu sosial, langsung bermunculan akun donasi palsu. Modusnya sederhana tapi efektif: mereka menyalin data dan foto korban sebenarnya, lalu membuat halaman donasi tiruan. Tanpa verifikasi, banyak orang akhirnya berdonasi ke rekening pribadi si penipu.
Tips: lakukan donasi hanya lewat platform resmi seperti Kitabisa, Baznas, PMI, atau lembaga yang sudah terverifikasi publik.
Ini salah satu modus paling berbahaya di 2025 karena menyentuh sisi emosional korban. Pelaku mendekati korban lewat media sosial, lalu menjalin hubungan akrab selama berminggu-minggu. Setelah kepercayaan terbentuk, mereka mulai meminta uang dengan alasan darurat: sakit, tiket pesawat, atau investasi bersama.
Bahkan, beberapa menggunakan deepfake video call untuk meniru wajah orang lain agar lebih meyakinkan.
Ingat: hubungan sehat nggak butuh uang sebagai bukti cinta.
Tiga hal utama bikin modus penipuan 2025 makin sulit dihindari:
Karena itu, literasi keuangan dan digital perlu jadi kebiasaan sehari-hari. Bukan cuma tahu cara bertransaksi, tapi juga tahu cara menjaga diri dari jebakan online.
Setelah tahu berbagai modus penipuan 2025, kamu pasti sadar: keamanan finansial bukan cuma soal pintar nabung, tapi juga pilih platform yang benar-benar aman dan menguntungkan.
Salah satu solusi terbaik adalah FINETIKS VIP Save, hasil kolaborasi antara FINETIKS dan Bank Victoria. Produk ini bukan sekadar tabungan biasa, tapi tabungan pintar dengan bunga tinggi hingga 6,25% per tahun, tanpa biaya admin, gratis 20 kali transfer per bulan, dan yang paling penting, dana kamu bebas ditarik kapan pun tanpa penalti.
Nggak cuma itu, VIP Save juga dilengkapi asuransi jiwa hingga Rp 5 miliar, bikin kamu tenang dari segala sisi.
Jadi, daripada uangmu nyangkut di investasi bodong atau kena tipu online, lebih baik disimpan di tempat yang aman dan produktif.
Download aplikasi FINETIKS sekarang, mulai VIP Save, dan rasakan bedanya menabung dengan sistem yang aman, fleksibel, dan menguntungkan di era digital 2025.